SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena alam api abadi di Dukuh Banyurip, Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sempat menghebohkan masyarakat luas beberapa tahun lalu.
Api abadi Desa Bonagung Sragen, baru-baru ini dikabarkan telah padam.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , api abadi Bonagung berada di kebun milik mbah Rebo warga Banyurip RT 16, Desa Kalikobok, Tanon, Sragen, memang terlihat sudah padam.
“Itu nggak nyala kemungkinan terendam air hujan itu mas, tapi kalau pas kemarau itu nanti nyala lagi, pokoknya kalau pas nggak hujan pasti nyala lagi, tapi kalau hujan kayak gini terus ya nggak ada, beberapa bulan lalu api disitu masih saya gunakan buat merebus air (wedang),” kata mbah Rebo, Selasa (11/4/2023).
Menurut mbah Rebo, api abadi di kebun miliknya diyakini masih akan kembali menyala di musim kemarau nanti.
“Kalau mau lihat lagi nanti bisa pas musim kemarau, pas kemarau tahun lalu saya sogok masih mengeluarkan api, mati juga baru beberapa bulan ini karena hujan,” bebernya.
Mbah Rebo berharap, fenomena api abadi semoga tetap menyala, pasalnya itu menjadi ikon untuk dua desa yakni Bonagung dan Kalikobok.
Selain itu, dari hasil api abadi dari kunjungan wisatawan yang datang sudah sangat membantu perekonomian warga sekitar.
“Itu udah ada 3 tahun menyala, api pertamakali pas waktu pembuatan sumur tidak keluar air tapi tiba tiba sumur mengeluarkan hawa panas dan membakar daun daun kering di sekitar sumur, akhirnya penasaran di cari ternyata apinya dari lubang sumur tersebut, dari adanya api itu warga dapat penghasilan dari parkir dan kotak amal untuk pembangunan mushola dan warga juga dapat penghasilan dari jualan makanan di sekitar api abadi,” bebernya.
Khoiri (38), salah satu pengunjung yang kebetulan ada dilokasi sedikit kecewa lantaran tidak melihat api abadi lagi.
“Wisata kesini sudah 3 kali, lha ini yang ke empat malah apinya padam, padahal saya pengen eksperimen masak mie instan dan telor gitu tapi malah apinya udah nggak ada, tapi kata bapaknya tadi api akan muncul ketika musim kemarau,” ujarnya.
Huri Yanto