Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ikut Kelola Sungai Pusur, Aqua Majukan Ekonomi Petani di Kabupaten Klaten   

Aksi penyelamatan sumber air sungai Pusur, Klaten oleh Manajemen Aqua dan pihak-pihak terkait / Foto: Prihatsari

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Para petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, hingga kini tidak pernah kekurangan air untuk mengairi sawah-sawah mereka, karena pasokan air yang sangat melimpah dari Sungai Pusur.

Begitu pula, pengairan untuk sawah-sawah di sana tetap terkendali meski memasuki musim kemarau.

Kondisi tersebut membuat Klaten menjadi daerah lumbung pangan nasional saat ini dengan luas lahan pertaniannya yang mencapai 31.943 hektare.

Salah seorang petani dari Desa Polan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Slamet, mengatakan tidak pernah mengalami kekurangan air di persawahannya.

Menurutnya, aliran air dari Sungai Pusur sangat membantu kecukupan air bagi para petani di desanya.

“Kami tidak terlalu repot kalau masalah air. Sawah-sawah kami tidak pernah kering meskipun musim kemarau karena adanya Kali Pusur,” ujarnya, Senin (10/4/2023).

Sungai Pusur yang berada di Kabupaten Klaten ini pada awalnya merupakan sasaran tempat pembuangan sampah oleh warga yang tak bertanggung jawab.

PT Tirta Investama (TIV) Aqua Klaten pun melakukan pengelolaan Sub daerah aliran sungai (DAS) Pusur sebagai cara mitigasi bencana berbasis masyarakat.

Stakeholder Relation Manager Aqua, PT Tirta Investama, Rama Zakaria mengungkapkan, pihaknya menggandeng semua elemen dengan program dari hulu, tengah, hingga hilir.

Sub DAS Pusur sendiri berada di Wilayah Bengawan Solo dengan luas lebih dari 70.000 hektar dan meliputi 49 desa, 5 kecamatan dan 2 kabupaten.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sepanjang tahun 2021 lalu, dengan luas tanam yang mencapai 73.842 ha dan luas panen 73.754 ha, para petani di Klaten ini berhasil memanen padi dari persawahan mereka sebanyak 480.023 ton.  Produksi panen ini mengalami peningkatan sebanyak 157 ribu ton dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 448.686 ton.

“Kami lakukan pendekatan dengan menyentuh penghidupan masyarakat, baik sisi ekonomi rumah tangga dan pada akhirnya pengetahuan dam kesadaran adanya potensi bencana dapat dimitigasi secara paralel,” ungkap Rama.

Selain itu, pihak PT TIV Aqua Klaten melalui kolaborasi dengan elemen masyarakat juga mengajak para milenial di sana untuk belajar kearifan lokal langsung pada petani di Bendung Bagor, Desa Juwiring, Klaten.

Program tersebut diikuti Pusur Institute, Forum Relawan Irigasi Jogo Toya Kamulyan, Pemerintah Desa dan Kecamatan Juwiring, SMKN 1 Polanharjo, SMPN 2 Klaten, Gita Pertiwi Surakarta, SHIND (Secercah Harapan Indonesia) Jogja, Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta, dan Multi Stakeholder Forum (MSF) Klaten.

“Kegiatan ini dilakukan bersama-sama belajar menerjemahkan makna menjadi perubah dalam cara pandang pengelolaan sumber daya air,” tukas Rama. Prihatsari

Exit mobile version