JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Masuk 5 Besar Capres Versi PolMark, PKB Bakal Genjot Elektabilitas Cak Imin Selama Ramadan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) menghadiri Ijtima Ulama Jakarta di Jakarta, Kamis (2/2/2023) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seolah mendapat angin segar setelah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar ternyata masuk lima besar Capres 2024 versi PolMark.

Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyebut pihaknya bakal menggenjot sosialisasi Muhaimin Iskandar di bulan Ramadan 2023 untuk menaikan elektabilitas.

“Kami akan genjot di bulan Ramadan ini dan nanti di bulan Juni kita akan lihat lagi kira-kira sampai di mana elektoral Pak Muhaimin,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

Menurut Jazilul, bulan Ramadan bakal dimanfaatkan sebaik mungkin mengingat pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal dibuka 6 bulan lagi. Ia berharap elektabilitas Muhaimin terus naik sehingga bisa dicalonkan sebagai capres.

“Kalau selama ini beliau tetap dianggapnya sebagai calon wakil presiden. Tapi mandat utama beliau adalah calon presiden, bukan calon wakil presiden,” kata Jazilul.

 

Masuk Lima Besar

Menurut hasil survei teranyar PolMark, nama Muhaimin Iskandar muncul dan merangsek di posisi lima besar capres dengan elektabilitas 4,8 persen.

Baca Juga :  Denny Indrayana Tak Yakin Hakim MK Mau Berkorban dan Jadi Pahlawan demi Selamatkan Demokrasi, Seperti Ini Prediksinya

Tingkat elektabilitas Muhaimin ini lebih tinggi dibandingkan dengan nama Sandiaga Uno 2,0 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, Andika Perkasa 1,1 persen, Erick Thohir 1,0 persen, Ahmad Heriyawan 0,9 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen, dan Budi Gunawan 0,2 persen.

Sementara di atas Muhaimin ada Ridwan Kamil dengan elektabilitas 5,2 persen, Anies Baswedan 13,9, Prabowo Subianto 17,4 persen, dan Ganjar Pranowo 22,8 persen.

“Ini menarik karena selama ini di berbagai survei yang lain nama Cak Imin selalu di posisi bawah atau bahkan tidak muncul,” kata Direktur Utama PolMark Indonesia, Eep Saepullah Fatah.

Dalam survei per wilayah, Eep menyebut elektabilitas Cak Imin sangat moncer di wilayah Jawa Timur. Di sana, Eep menyebut nama Cak Imin melesat di tiga besar dengan elektabilitas 11,5 persen, hanya tertinggal dari Ganjar Pranowo 24,0 persen dan Prabowo Subianto 14,2 persen.

Sedangkan Anies Baswedan berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 6,5 persen, disusul Khofifah Indar Parawansa 5,8 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, AHY 1,8 persen, Puan Maharani 1,5 persen, Ahmad Heriyawan 1,3 persen, dan Erick Thohir 1,1 persen.

Baca Juga :  Megawati Ajukan Diri sebagai  Amicus Curiae Dalam Sengketa Pilpres ke MK, Ini Artinya

Eep mengungkapkan selain menangkap tingkat elektabilitas calon presiden, survei di 78 dapil ini juga memotret isu prioritas bagi pemilih. Isu kemiskinan masih menjadi mayoritas perhatian dari para pemilih.

Selain itu kenaikan harga sembako dan korupsi menjadi dua masalah lain yang menarik perhatian pemilih.

“Masalah kemiskinan, kenaikan harga sembako, dan korupsi menjadi tiga isu prioritas pemilih baik di wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan,” kata Eep.

Survei PolMark ini dilakukan di 78 daerah pemilihan se-Indonesia. Di 78 Dapil ini diperebutkan 562 kursi atau 96,9 peran dari 580 kursi DPR RI 2024-2029. Survei tersebut dilakukan per 23 Januari 2023 hingga 19 Maret 2023 dengan menyasar 62.480 responden atau sebesar 97,8 persen dari seluruh potensi pemilih di Pemilu 2024. Adapun tingkat margin error data agregat dari survei ini kurang lebih hanya 0,4 persen.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com