JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pacar Mario Dandy yang merupakan pelaku utama penganiayaan terhadap David Ozora, yakni AG (15), dituntut pidana penjara selama 4 tahun.
Atas tuntutan dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang di PN Jakarta Selaran itu, pihak keluarga David pun mengapresiasi.
“Kami mengapresiasi apa yang disampaikan JPU, dimana 4 tahun ini adalah yang paling maksimal terhadap anak,” kata kuasa hukum keluarga David Ozora, Mellisa Anggraini di PN Jakarta Selatan, Rabu..
Ia menerangkan, berdasarkan keterangan JPU, AG telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana dalam pasal 355 juncto 55 KUHP tentang penganiayaan berat terencana.
“Tadi JPU juga sampaikan ada 10 unsur dimana secara faktual sudah terbukti keterlibatan anak dan dia dianggap tidak ada unsur pemaaf dan pembenar sehingga dapat dimintakan pertanggungjawaban,” katanya.
Lebih lanjut, Melisa mengatakan pihaknya juga berharap agar nantinya majelis hakim dapat memberikan vonis sesuai dengan tuntutan jaksa.
“Kami sudah melihat ini yang paling optimal dan sesuai yang diharapkan keluarga. Kami berharap nanti sampai divonis hakim juga sesuai dengan JPU,” kata Mellisa.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) PN Negeri Jakarta Selatan menuntut AG dengan hukuman pidana selama 4 tahun atas keterlibatannya dalam kasus penganiayaan David Ozora.
AG dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu.
“Tuntutan dari JPU adalah menyatakan anak yang berkonflik dengan hukum dengan inisial AG terbukti bersalah melakukan tindak pidana dalam pasal 355 ayat 1 KUHP atau dengan kata lain tindak pidana penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Syarief Sulaeman Nahdi.
Syarief menerangkan, AG dinilai terbukti memenuhi unsur-unsur pidana yang disebutkan dalam pasal 355 ayat 1. AG dianggap terlibat dalam penganiayaan David Ozora yang dilakukan oleh Mario Dandy.
“Memenuhi semua unsur. Ada melakukan penganiayaan, dengan rencana terlebih dahulu dan penganiayaannya kategori penganiayaan berat,” jelasnya.
Sehingga, JPU menuntut AG dengan menempatkan dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) selama 4 tahun.