SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam rangka bulan suci Ramadan 1444 H paguyuban sahabat Dangkel terus melakukan aksi sosial dengan cara membantu masyarakat kurang mampu di sejumlah wilayah di kabupaten Sragen.
Paguyuban yang diperkasai oleh Sri Wahyudi atau sering dipanggil Dangkel selain bergerak di bidang sosial, ternyata juga mempunyai selogan “Wani Sosial Lan Rebutan Salah,”.
Kegiatan kali ini, Sahabat Dangkel grebek dapur seorang nenek sebatangkara bernama mbah Septi (70) warga Dukuh Kroyo RT 15, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Perwakilan dari Paguyuban Sahabat Dangkel yakni Agus Supriyanto, Nurhana, Umi dan Rany membawakan sejumlah paket sembako untuk nenek sebatangkara tersebut.
“Mbahnya hidup sendirian dirumah tersebut mas, kami dari sahabat dangkel mencoba membantu meringankan beban dengan membantu paket sembako semoga di bulan suci ramadan ini menjadi berkah,” kata Agus dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (2/4/2023).
Saat mendatangi rumah nenek sebatangkara di desa Taraman tersebut rombongan menemukan bahwa nenek tersebut hanya makan nasi putih dengan lauk mie instan yang hanya direndam di air panas.
“Simbahnya memang mengalami penurunan penglihatan, kami juga sempat mengecek dapur simbahnya ternyata hanya makan nasi putih dengan lauk mie instan dengan cara direndam air panas aja, kami sangat terharu diusia yang udah ngak muda lagi simbahnya hidup sendirian,” bebernya.
Menurut Agus, kedepannya dari Paguyuban Sahabat Dangkel, rencananya setiap bulan menggelar acara baksos pihaknya akan memintakan 1 paket untuk nenek sebatangkara tersebut.
“Insya allah nanti setiap bulannya kami mintakan jatah tersendiri bagi mbahnya itu dari iyuran paguyuban kami, karena simbahnya itu benar benar sangat membutuhkan dan wajib di bantu,” ujarnya.
Paguyuban Sahabat Dangkel memang selama ini sangat aktif dan sering membantu warga masyarakat kurang mampu di Sragen, paguyuban yang anggotanya ribuan ini setiap bulan selalu membagikan ratusan paket sembako.
Ada ratusan paket sembako yang berhasil dibagikan pada masyarakat serta anak yatim meliputi beras, minyak goreng, telor, gula pasir, mie instan, teh, roti kering, kecap, susu dan uang tunai.
Huri Yanto
