BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Boyolali pengecekan pangan yang dijual di pasar tradisional dan toko modern. Tim dipimpin langsung Wakil Bupati, Wahyu Irawan dan Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan.
Seperti terlihat di Pasar Boyolali Kota pada Selasa (11/4/2023). Sasaran pertama adalah los daging, baik daging sapi maupun daging ayam. Tim melihat ada daging ayam yang terlihat tidak halal.
Pasalnya, terlihat dari sembelihan pada leher ayam yang nampak melingkar rapi. Diduga sembelihan itu dilakukan pedagang agar daging ayam yang dijual terlihat hasil sembelihan. Kemungkinan, ayam tersebut sudah mati (tiren) lalu dibersihkan bulunya.
“Betul, tadi ada beberapa temuan yang kita dapati seperti itu. Kita lalu berikan edukasi, bagaimana cara menyembelih ayam yang baik.Pada ayam sehat, hasil sembelihan justru tak beraturan,” ujar Wabup Wahyu Irawan.
Namun demikian, jumlah ayam yang sembelihannya rapi itu tidak banyak. Bahkan, secara umum daging baik ayam atau sapi dipastikan layak konsumsi. Pihaknya juga tidak menemukan indikasi daging sapi glonggongan.
“Tadi ada daging sapi yang nampak basah, tapi masih diambang batas layak konsumsi,” ungkapnya.
Dari los daging, tim lalu beralih ke kios makanan ringan. Bungkus atau kemasan makanan ringan dicek satu persatu. Mulai dari tampilan atau bentuk bungkus hingga masa kedaluwarsa makanan tersebut.
Tim kemudian berpindah ke toko modern. Sama seperti sebelumnya, tim melakukan pengecekan makanan yang biasa diburu masyarakat menjelang Lebaran ini. Tim mendapati ada kemasan makanan yang rusak.
“Kita sempat dapati ada kemasan makanan yang rusak, juga ada roti berjamur juga,” lanjut Wabup.
Barang makanan yang rusak itu pun ditarik dari peredaran untuk dimusnahkan. Penjual diingatkan agar tidak menjual makanan tersebut. Sebab jika sampai dikonsumsi masyarakat bisa berbahaya.
Sidak ini akan terus digelar dengan sasaran pasar tradisional dan toko modern hingga wilayah kecamatan- kecamatan. “Yang penting masyarakat aman. Jangan sampai nanti Lebaran malah keracunan makanan,” katanya.
Da;am kesempatan tersebut, pihaknya juga mengedukasi kepada pedagang untuk lebih teliti lagi saat menerima barang. Jika kemasan rusak, diminta untuk tidak diterima. Karena dikhawatirkan makanan dalam kemasan juga rusak. Waskita