BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Warga tak mengira bahwa tersangka pembunuhan terhadap Jumiyem (64) warga Dukuh Sidosari, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo adalah Nuryanto (42) yang notebene adalah keponakan korban. Pasalnya, tersangka dikenal cukup baik oleh masyarakat.
Hanya memang warga sempat bertanya- tanya. Pasalnya, usai kejadian pembunuhan itu, dia justru menghilang. Padahal, dua hari sebelum kejadian, tersangka diketahui berada di dukuh tersebut.
“Sebenarnya tidak menyangka, hanya muncul kecurigaan. Mengapa habis kejadian pembunuhan itu, dia tidak ada. Padahal, dua hari sebelumnya ada disitu,” ujar Kades Gubug, Cepogo, Moh Hamid, Selasa (11/4/2023).
Diungkapkan, selama ini tersangka dikenal baik di lingkungan warga sekitar. Sehingga warga pun kaget karena dia ternyata berbuat tega terhadap korban yang sebenarnya adalah buliknya sendiri.
Selama ini, lanjut Moh Hamid, Nuryanto tidak tinggal di Dukuh Sidosari. Dia diketahui pindah ke Sukoharjo, lalu pindah lagi ke Bandungan, Kabupaten Semarang. Sedangkan rumah orangtua pelaku, Genyo berada tepat disamping rumah korban.
“Memang cukup sering pulang ke rumah sini. Kalau yang di Bandungan itu istri siri.”
Terakhir, dia bekerja sebagai kuli panggul menurunkan pakan ternak di salah satu toko warga. Jika pasokan pakan datang, maka Nuryanto akan dipanggil untuk nguli. Sehingga kondisi ekonomiya kurang mapan.
Dia diketahui telah menikah sebanyak empat kali. “Mudmainah itu istri yang keempat. Yang sebelum-sebelumnya cerai, namun kurang tahu penyebab cerainya. Terakhir cerai ya sama yang di Sukoharjo itu,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, terbunuhnya Jumiyem warga Dukuh Sidosari, Desa Gubug, Cepogo pada Kamis (6/4/2023) menggegerkan masyarakat sekitar. Korban yang tinggal sendirian ini ditemukan tewas bersimbah darah di dapur rumahnya. Mayat korban ditemukan oleh saudara iparnya, Suyati, tak lain adalah ibu pelaku. Waskita