Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Charger Meledak Picu Kebakaran Rumah Warga di Bantul

Ilustrasi kebakaran. Foto: pixabay.com

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Gegara korsleting listrik, menyebabkan terjadinya ledakan charger senter yang tengah menancap di stop kontak.

Akibatnya sungguh fatal, karena ledakan itu telah memicu terjadinya kebakaran yang melumat seisi rumah warga di Dusun Karangrejek, Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Imogiri, Minggu (28/5/2023).

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan kejadian bermula ketika Riwayanto anak dari pemilik rumah mengechas senter di kamarnya.

Setelah itu, ia keluar rumah menuju ke kandang ayam yang berjarak 500 meter dari rumah.

“Ibunya, yang bernama Soginem mendengar suara kretek-kretek dan mencium bau menyengat yang berasal dari kamar anaknya,” ujar Jeffry saat dikonfirmasi Senin (29/9/2023).

Soginem berusaha menyusul anaknya, dan sesampainya di halaman ia mendengar suara ledakan.

Soginem pun mengajak anaknya untuk pulang ke rumah.

Ketika sudah sampai rumah, api sudah membesar dan banyak warga yang berkumpul.

Dari keterangan saksi tetangga rumah, mereka juga sempat mendengar ada bunyi ledakan sebelum api membakar rumah Soginem.

Diduga korsleting listrik menimbulkan percikan api yang menyambar kasur dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

“Dimungkinkan karena korsleting, yang mana di dalam kamar juga terdapat bahan yang mudah terbakar. Bangunan rumah terbuat dari tembok bata dan sebagian dinding bambu,” terangnya.

Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB dan petugas pemadam kebakaran yang datang baru bisa menjinakkan api sekitar pukul 23.00 WIB.

Jeffry menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Namun sebagian besar rumah ludes terbakar dengan kerugian mencapai sekitar Rp 50 juta.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan empat unit armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Menurutnya, kasus tersebut menambah banyaknya kasus kebakaran di Kabupaten Bantul pada tahun ini.

Hingga pertengahan bulan Mei saja, sudah ada 44 kejadian kebakaran di Bantul.

Ia memaparkan, mayoritas penyebab kebakaran disebabkan kelalaian manusia, seperti korsleting listrik dan kompor yang ditinggalkan dalam keadaan menyala.

Dirinya pun mengimbau agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya pencegahan sejak dini.

Di antaranya dengan menggunakan peralatan listrik yang sesuai standar agar terhindar dari korsleting listrik. Termasuk tidak meninggalkan sumber api seperti kompor atau pembakaran sampah tanpa pengawasan.

Exit mobile version