Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Daya Tampung Siswa Baru Empat SMP Negeri di Boyolali Ini Bakal Ditambah Menjadi 8 Rombel

Kabid SMP Disdikbud Boyolali, Lasno. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Disdikbud Boyolali bakal menambah daya tampung calon peserta didik (CPD) atau rombongan belajar (rombel) tahun ajaran ini. Penambahan dilakukan pada empat SMP Negeri guna mengantisipasi membeludaknya jumlah pendaftar siswa baru.

Kabid SMP Disdikbud Boyolali, Lasno menjelaskan, keempat SMP tersebut adalah SMPN 1 dan 2 Ngemplak serta SMPN 3 dan 5 Boyolali. Tiap sekolah mendapat tambahan satu rombel. Yaitu, dari tujuh rombel saat ini menjadi delapan rombel.

“Sebenarnya, maksimal tiap SMP sebenarnya hanya tujuh rombel. Namun, karena kebutuhan akhirnya ditambah menjadi delapan rombel,” ujarnya pada Minggu (21/5/2023).

Dijelaskan, penerapan PPDB zonasi mengharuskan siswa tetap mendapatkan sekolah terdekat. Namun, efeknya siswa-siswa yang kalah jarak dengan sekolah otomatis akan terlempar. Hal tersebut tentu menyebabkan adanya sekolah yang daya tampungnya kurang. Namun, ada juga sekolah yang berlebih dan menolak calon peserta didik (CPD).

“Contoh sederhana, kalau siswa di wilayah kota diminta ke SMPN 2 Sambi, mereka yo ndak mau. Ke SMPN 2 Cepogo, yo tidak mungkin,” jelasnya.

Kondisi dilematis ini terjadi setelah penerapan PPDB zonasi. Ada sekolah yang overload tapi juga ada sekolah yang kekurangan siswa. Seperti SMPN 2 Selo, bisa menerima siswa hingga tiga kelas.

“Tetapi, ternyata dua kelas saja tidak penuh. SMPN 2 Sambi, bisa empat kelas, Tapi riilnya dua kelas saja tidak penuh,” lanjutnya.

Menurutnya, anak usia sekolah banyak ditemukan di sekitar Boyolali Kota. Hal tersebut juga selaras dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Lalu, perumahan-perumahan di pinggiran Boyolali Kota juga bertambah.

“Sehingga, khusus di Boyolali Kota perlu kursi tambahan. Sekolah yang memungkinkan hanya SMPN 3 dan 5 Boyolali,” katanya.

Keputusan ini menilik tampungan SMPN 3 cukup besar. Mulai dari Desa Kiringan, Mudal, Kebonbimo hingga Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kota. Selama ini, anak-anak asal Desa Mudal dan Kebonbimo rawan terlempar.

“Ketika diarahkan ke SMPN 4, jaraknya terlalu jauh. Belum lagi, SMPN 4 juga menampung CPD asal Kecamatan Cepogo dan Musuk,” ujarnya.

Untuk SMPN 2 tidak mungkin ada penambahan rombel, karena arealnya sudah penuh. Demikian pula SMPN 1 sudah sampai 9 rombel, jadi tak ditambah. Untuk SMPN 6 juga tak memungkinkan karena lahan sempit.

“SMPN 4 juga sudah overload, jadi yang memungkinkan hanya dua sekolah itu,” katanya.

Terkait penambahan rombel, maka SMPN 3 dan SMPN 5 Boyolali bakal mendapat bantuan rehabilitasi dari dana alokasi khusus (DAK). Pertama, SMPN 5 Boyolali. Ada ruangan kelas rusak dan tidak memungkinkan diperbaiki.

Akhirnya dirobohkan sekalian untuk dibangun dan ditambahkan tiga ruang kelas baru. Sedangkan SMPN 3 Boyolali, tidak memungkinkan penambahan lahan. Sehingga dilakukan rehabilitasi dan menambah lantai. Waskita

Exit mobile version