Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Hati-hati, Nyeri Punggung Bisa Dipicu oleh Stres

ilustrasi sakit punggung / freepik

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sakit yang mendera punggung, peradangan hingga kejang otot, tidak selamanya karena penyakit salah urat atau sakit otot semata.

Namun bisa lebih jauh dari itu, karena sebenarnya gejala-gejala tersebut bisa bermula dari stres.  Menurut laporan healthline, sakit punggung adalah salah satu kondisi medis yang paling umum.

Bukti menunjukkan stres berat dapat menyebabkan nyeri kronis dan sebaliknya. Bagi banyak orang, kondisi ini melibatkan sakit punggung.

Menurut studi 2021, stres kronis pada akhirnya menyebabkan disfungsi kortisol serta masalah respons peradangan tubuh.

Masalah kortisol dan peradangan menyebabkan stres oksidatif, kerusakan radikal bebas, kerusakan sel atau penuaan, dan degenerasi jaringan, semuanya dapat menyebabkan nyeri kronis.

Penelitian juga telah menunjukkan stres berdampak langsung pada pemrosesan rasa sakit. Secara keseluruhan, stres dapat dikaitkan dengan nyeri punggung dalam beberapa cara, yakni karena ketegangan otot, peradangan, dan aliran darah berkurang.

Stres dapat menyebabkan otot-otot di punggung tegang sehingga kondisi itu dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri.

Tak hanya itu, stres juga dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit. Penelitian menunjukkan peristiwa kehidupan yang kritis dapat memicu perubahan pada sistem limbik dan neurotransmiter terkait, yang dapat mengubah mekanisme penghambatan rasa sakit.

 

Cara mengatasi

Stres kronis juga dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di punggung, yang dapat menyebabkan nyeri. Selain itu, saat stres, pola pernapasan berubah dan bahu membungkuk sehingga dapat menyebabkan ketegangan, termasuk di punggung tengah dan atas.

Terakhir, selama masa stres, pembuluh darah juga bisa menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke otot punggung dan menyebabkan rasa sakit. Durasi sakit punggung yang berhubungan dengan stres dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, jika stres yang mendasarinya tidak diatasi, rasa sakit dapat bertahan atau memburuk seiring waktu.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung akibat stres. Misalnya dengan menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas, melakukan terapi panas dengan menerapkannya ke area yang nyeri, pijat, atau juga bisa melakukan peregangan yang menargetkan punggung bagian bawah.

Kemudian, untuk mengatasi stres agar nyeri punggung tak kembali muncul, Anda bisa mulai berolahraga secara teratur sebab olahraga membantu mencegah degenerasi sendi dan otot serta meningkatkan kesehatan mental.

Selain itu, konsumsilah makanan yang bergizi, latih teknik relaksasi seperti meditasi, serta cukup tidur. Terhubung dengan orang lain dan dukungan sosial juga penting untuk mengatasi stres.

Exit mobile version