SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus Covid-19 ternyata masih terjadi di Kabupaten Sleman, DIY. Bahkan, ada penderita yang meninggal akibat virus tersebut.
Dengan adanya kasus covid-19 tersebut, masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan menjaga protokol kesehatan.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini dikabarkan, ada warga Tempel, Sleman yang meninggal dunia sebagai akibat kasus tersebut.
“Menegaskan lagi apa yang disampaikan oleh ibu Bupati, bahwa ternyata perkembangan kasus Covid-19 di Sleman ini naik. Saya juga barusan dapat kabar tadi di Tempel ini ada satu orang lagi yang meninggal karena Covid-19 , berarti kita masih harus tetap waspada,” kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (4/5/2023).
Meskipun secara grafik angkanya tidak terlalu membahayakan, namun Danang meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Adapun langkah-langkah antisipasi harus tetap dilakukan supaya angka kasus penularan Covid-19 ini tidak semakin meningkat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, dr. Khamidah Yuliati mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman sejak Januari hingga bulan Mei tahun ini sangat fluktuatif.
Tanggal 3 Mei lalu dilaporkan ada penambahan 12 kasus, sementara hari sebelumnya ada lima kasus.
Menurut dia, di Sleman sendiri angka kenaikan kasus terbilang cukup tinggi jika dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY.
“Di Sleman kan mobilitasnya tinggi, penduduknya paling banyak, gitu. Itu mungkin yang memengaruhi juga kenaikan angka covid-nya,” kata dia.
Adapun untuk satu warga Tempel yang dikabarkan meninggal dunia, Yuli mengaku belum mendapatkan laporan.
Namun, per hari kemarin, kata dia, memang dilaporkan dari BPBD Sleman ada satu orang meninggal dunia di RS Panti Rapih.
Namun kematian pasien tersebut bukan murni karena Covid-19 tatapi disertai dengan komorbid.
Menurut dia, kasus yang meninggal dunia akibat covid-19 di Kabupaten Sleman sejak awal kasus hingga sekarang hanya sekira 3 persen.