Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Miniatur Harley Davidson Ternyata Bikinan Warga Lebak Pracimantoro Wonogiri, Banyak Dijual di Objek Wisata hingga Pusat Oleh oleh

Harley

Supadi bersama miniatur Harley Davidson buatannya. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jika ada kerap bepergian ke objek wisata tentu sangat familiar dengan handycraft berupa miniatur Harley Davidson.

Selain di objek wisata miniatur Harley Davidson juga kerap dijual di banyak pusat oleh oleh maupun pusat perbelanjaan.

Bahan miniatur Harley Davidson itu adalah kayu. Selanjutnya divernis dan dihiasi kabel kabel hingga menjadi motor Harley Davidson versi miniatur.

Namun tahu tidak bahwa miniatur Harley Davidson itu ternyata dibuat di Wonogiri? Lebih tepatnya di Dusun Gayam Desa Lebak Pracimantoro Wonogiri.

Adalah Supadi (48), warga RT 1 RW 1 Gayam Desa Lebak Pracimantoro Wonogiri, sang maestro pembuat miniatur Harley Davidson itu.

Bahan baku miniatur Harley Davidson adalah kayu mahoni. Dari tangan kreatifnya itu, miniatur Harley Davidson banyak dipesan pembeli dari kota-kota besar di dalam dan luar Pulau Jawa.

Supadi yang memberi nama Padi Art untuk workshop miniatur Harley Davidson di rumahnya di mengaku menjadi perajin kayu sejak 1989. Saat itu dia bekerja di salah satu tempat perajin kayu di Klaten. Pada 1998 ia memutuskan untuk berproduksi sendiri di rumahnya di Gayam Desa Lebak Pracimantoro Wonogiri.

Awalnya di Klaten Supadi membuat mobil-mobilan dari kayu.

“Kemudian di sini saya mencoba membuat sepeda motor atau miniatur Harley, Davidson” kata Supadi saat ditemui wartawan, Rabu (3/5/2023).

Supadi mengatakan, bahan kerajinannya dari kayu mahoni. Sehari-hari dia dibantu lima orang dengan tugas yang berbeda-beda. Mulai dari menggergaji bahan, membuat pola motor, dan lain-lain, sebelum dirangkai menjadi satu.

Tiap bulan, rumah produksi Supadi bisa menghasilkan 1.000 buah miniatur Harley Davidson dari kayu.

Hampir semua miniatur Harley Davidson itu dikirimkan ke Klaten, tempat Supadi dulu bekerja. Dari Klaten lalu dikirim ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, hingga Bali.

“Yang dijual dari sini ada dua macam, yang sudah jadi atau yang masih mentahan (belum dirangkai dan dicat). Rata-rata dari Klaten ambil yang mentahan,” ungkap Supadi..

Harga miniatur Harley Davidson itu bervariasi tergantung ukurannya. Ada empat ukuran yang ditawarkan, paling murah Rp 7.500 dan paling mahal Rp 19.000. Dari setiap satu miniatur Harley tersebut, dia memperoleh keuntungan 20-25 %.

“Itu harga mentahan. Kalau sudah finishing saya jual Rp 29.000,” beber Supadi.

Dia mengaku memang dikenal spesialis perajin miniatur Harley Davidson. Menurut dia membuat miniatur Harley Davidson itu susah, banyak kayu yang harus dibubut.

Meski demikian, Supadi juga mahir membuat miniatur mobil antik, pesawat, maupun kapal, tergantung pesanan.

“Dari semua karya saya memang 95 persen bentuknya Harley. Kalau Harley berapapun saya buat pasti di sana (Klaten) diterima,” terang Supadi.

Beberapa tahun lalu Supadi pernah menjual hasil karyanya di Museum Karst Indonesia (MKI). Karena MKI kebanjiran beberapa waktu lalu, ia sudah tidak menjual di sana.

Supadi menerangkan handycraft semacam miniatur Harley Davidson memang orientasinya ke wisata. Lantaran itu ketika negara api menyerang dengan pandemi Covid-19 pesanan turun drastis. Aris Arianto

Exit mobile version