WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pecel dimakan bersama nasi putih maupun tiwul, sepertinya sudah umum dan biasa. Namun pecel sego jagung, itu baru luar biasa.
Ada sensasi tersendiri dalam menu pecel sego jagung. Rasanya nano nano, campur jadi satu, ada manis pedas gurih dan segar.
Selain itu pecel sego jagung disebut sebut lebih sehat dibandingkan nasi lainnya. Ini mengingat glikemik indeks jagung di bawah nasi dari beras.
Sesuai namanya, sego jagung adalah menu karbohidrat pengganti nasi berbahan jagung. Lantas untuk menambah nikmatnya rasa dicampur aneka lalapan plus bumbu pecel kacang. Taraaa, jadilah pecel sego jagung.
Bagi publik Wonogiri, sebenarnya sego jagung bukan hal asing. Lantaran kerap disajikan terutama ketika musim panen jagung saban tiga bulan sekali.
Untuk saat ini bahkan jagung bisa didapatkan dengan mudah mengingat pola penanamannya yang sudah berkelanjutan.
Sego jagung dari Wonogiri sebagian disuguhkan dengan dicampur bersama sedikit nasi putih. Namun banyak pula yang memilih tanpa campuran apapun alias murni dari jagung seratus persen.
Seperti yang dilakoni Warno, warga Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri ini. Dia lebih suka membuat nasi jagung murni tanpa tambahan beras.
“Lebih mantap, karena muncul warna kuning menggoda,” kata Warno, beberapa waktu lalu.
Warno membuka warung makan di dekat kantor DPRD Wonogiri dan di kantin Kejaksaan Negeri Wonogiri. Ketika musim panen jagung dia selalu menyediakan menu pecel sego jagung dan sayur plus lauk lainnya.
“Banyak yang pesan pegel sego jagung, lauknya tempe atau telur dadar,” jelas Warno.
Menurut dia, pecel sego jagung murni akan ada rasa manis manisnya. Sesuai dengan karakter jagung yang memang mengandung gula alami.
“Yang pesan pecel sego jagung itu ternyata banyak yang lagi diet atau membatasi nasi putih,” tutur dia.
Tak hanya pecel sego jagung,warung Warno menyediakan pecel sego tiwul, pecel nasi biasa yang sejenisnya. Aris Arianto