JOGLOSEMARNEWS.COM Umum

Potensi Kebakaran Meningkat Selama Kemarau, Warga Diimbau Waspada

ilustrasi kebakaran (pixabay)
ilustrasi kebakaran (pixabay)
   

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Masyarakat Bantul perlu waspada akan potensi kebakaran  lahan saat memasuki musim kemarau ini.

Hal tersebut diungkapkan oleh  Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah.

BPBD, jelas  Luk Luk Firmansyah,  memprediksi potensi kebakaran lahan bakal meningkat seiring memasuki musim kemarau .

Terkait hal tersebut, masyarakat diimbau menghindari berbagai kegiatan yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti membakar sampah tanpa pengawasan.

Luk Luk Firmansyah mengatakan, musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sehingga berbagai upaya antisipasi dampak bencana harus dipersiapkan lebih matang.

“Salah satu potensi bencana yang kerap muncul pada musim kemarau yakni kebakaran lahan,” ujarnya Selasa (16/5/2023).

Adapun potensi kebakaran di Bantul menurutnya hampir merata di seluruh wilayah.

Berdasarkan catatan BPBD Bantul , untuk wilayah dengan zona merah terletak di kapanewon Kasihan, Sewon, sebagian Pleret, Piyungan, sebagian Banguntapan, Imogiri, Pundong, Bambanglipuro, Jetis, Pajangan, Bantul, Dlingo, dan Kretek.

Atas potensi kebakaran lahan tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat menjadi penyebab kebakaran lahan.

Seperti membakar sampah di tengah hutan yang banyak dedaunan kering dan meninggalkan sumber api tanpa pengawasan.

“Karena tahun ini potensi musim kemaraunya lebih kering daripada tahun-tahun sebelumnya, upaya pengurangan risiko harus disiapkan,” imbuhnya.

Sementara untuk upaya mitigasi, pihaknya menyiagakan sebanyak tujuh pos pemadam kebakaran .

Pos tersebut yakni posko induk BPBD Bantul yang berada di kapanewon Bantul , kemudian pos pemadam Kasihan, Pos Banguntapan, Pos Piyungan, Pos Imogiri, Pos Pundong, dan Pos Sedayu.

Meski telah ada tujuh pos, masih ada sebagian wilayah di Bantul yang belum masuk dalam Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) yakni di kapanewon Dlingo dan Srandakan.

Dua wilayah tersebut letaknya yang cukup jauh dari pos-pos pemadam kebakaran.

“Namun untuk tujuh sektor pemadam kebakaran yang ada, kami pastikan siap 24 jam untuk memberikan pelayanan kebakaran dan kedaruratan lainnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY Etik Setyaningrum melalui keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa musim kemarau tahun ini diprediksi lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.

Pihaknya mengimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat lebih bersiap menghadapi dampak musim kemarau.

“Untuk puncak musim kemarau tahun 2023 di DIY diperkirakan berlangsung antara Juli hingga Agustus 2023,” ungkapnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com