BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Setelah sempat muncul aksi atau demo, akhirnya warga terdampak bau limbah peternakan ayam di Desa Winong, Boyolali Kota dipertemukan dengan pengusaha peternakan ayam. Pertemuan digelar di di Kantor Desa Winong, Rabu (3/5/2023).
Sejumlah warga terdampak pun bersemangat hadir dalam pertemuan tersebut. Tak lupa mereka juga spanduk bernada protes di pagar kantor desa. Antara lain bertuliskan, Kami butuh bukti bukan janji; Opo kowe ya mambu telek? Serta tulisan Selamat datang di tempat wisata baru embung belek lencung.
Dari pihak pengusaha hadir, Maryati selaku peternak ayam petelur dan suaminya, Mulyoto dan didampingi kuasa hukum, Tukinu. Hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani; Kepala Disnakkan, Lusia Dyah Suciati dan sejumlah pejabat terkait.
Sesepuh warga, Mulyadi dalam pertemuan kembali mengungkit bau limbah peternakan ayam. Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk melapor ke dinas terkait. Sayangnya, belum ada langkah konkrit untuk mengatasi bau limbah tersebut.
“Sudah 20 tahun bau limbah dirasakan warga, namun tak kunjung ada penyelesaian. Bau itu terus muncul berulang,” ujarnya.
Keluhan tersebut secara terus terang diakui Tukinu selaku kuasa hukum pengusaha peternakan ayam Maryati. Bau itu terjadi pada tanggal 18 April lalu dari kandang ayam milik Maryati. Hal itu bermula saat yang bersangkutan ingin melakukan fermentasi kotoran ayam untuk pupuk.
“Pupuk itu akan digunakan untuk memupuk pohon alpukat di lingkungan kandang. Lalu Bu Maryati mengundang seorang ahli.”
Dikatakan, ahli itu lalu menuangkan cairan berisi bakteri pengurai pada limbah yang tertampung pada lubang di tanah. Tak dinyana, dalam waktu relatif singkat, muncul bau menyengat. Pihaknya lalu mencoba mengatasi bau dengan penaburan kapur dan zat pengurai lainnya untuk mengatasi bau.
“Dan kini sudah 85 persen masalah bau sudah tertangani. Saya sadar salah dan saya meminta maaf kepada masyarakat.”
Disinggung izin amdal, diakui pihaknya belum menempuh cara itu. Pasalnya, pembuatan pupuk untuk kebutuhan sendiri dengan masa pembuatan yang terbatas. Bahkan, untuk penanganan limbah, pihaknya sudah menggandeng pihak ketiga.
“Kami juga sudah sepakat dengan masyarakat sekitar untuk terus menjalin komunikasi. Tujuannya, jika muncul permasalahan bisa diselesaikan dengan cepat,” katanya
Kepal Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani menyambut positif kesepakatan antara warga dengan pengusaha peternakan ayam di Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota. Diharapkan, persoalan bau limbah tak terjadi lagi.
Menurutnya, yang paling penting adalah pengelolaan limbah peternakan ayam secara berkesinambungan agar tidak muncul persoalan yang sama kedepan. Untuk itu, pihaknya juga menuntut sikap proaktif dari pengusaha peternakan ayam disana.
“Kami juga siap memfasilitasi pengelolaan limbah peternakan ayam di Winong dengan menggandeng akademisi.” Waskita