Beranda Daerah Solo Cerita Jagal Kambing: Pegang Pisaunya Masih Grogi Ternyata Masih Santri di Ponpes...

Cerita Jagal Kambing: Pegang Pisaunya Masih Grogi Ternyata Masih Santri di Ponpes Assalam

Aji Satria (16), santri Ponpes Assalam asal Jakarta Utara tengah menyembelih hewan kurban / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Memang tidak ada keterkaitan langsung antara jagal hewan kurban dengan usia sang jagal.

Siapapun dan pada usia berapapun, tak soal untuk menjalankan tugas sebagai jagal. Namun jika seorang remaja berusia 16 tahun sudah dua kali menjagal hewan kurban, boleh dibilang ini sesuatu yang di luar kebiasaan.

Aji Satria (16), santri asal Jakarta Utara ini nyatanya berhasil menjadi penyembelih hewan kurban atau jagal kambing di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam.

Saat ditemui di Pondok pada Kamis (29/6/2023), Aji mengaku ini adalah pengalaman keduanya menjadi penyembelih hewan kurban.

“Tadi malam sempat dicalling Pak Ustad. Dari teman-teman pengurus organisasi Pondok Assalam mau ada nyate bareng.  Belum ada yang berani, terus saya mengajukan diri modal bismillah,” ungkap Aji.

Aji mengaku tidak melakukan persiapan khusus sebelum melakukan tugas jagal kambing kurban. Untuk persiapannya, ia hanya hanyalah ngobrol dengan ustad dewan kyai Pondok Pesantren Assalam bada subuh.

Baca Juga :  Keberatan Soal Panelis, Kubu 01 Teguh-Bambang Ancam Boikot Debat Pilkada Solo 2024 Nanti Malam

Melalui obrolan itu, ia menanyakan tentang tata cara penyembelihan hewan kurban.

“Ya cuma hafalin niat sama cara pemotongan yang benar gimana.  Kan itu harus satu kali gesek, nggak boleh berkali-kali. Pisaunya seperti apa, arah motong bagaimana, kepala dan kaki diarahkan ke mana, itu semua harus paham dulu,” terangnya.

Meski sudah melakukan pemotongan hewan kurban untuk kedua kalinya. Aji menyebut masih terdapat kendala pada dirinya pribadi.

“Jujur saya megang pisaunya masih grogi. Jadi mungkin belum sekuat jagal-jagal yang sudah berpengalaman. Tapi alhamdulillah, sekali tarik langsung putus nadinya. Ini perasaannya campur aduk, seneng iya, ndredeg iya,” tandasnya.

Sementara itu, Ustadz Edi Suprapto, M.Pd selaku Wakil Direktur bidang Pendidikan PPMI Assalaam menjelaskan, bahwa keterlibatan santri merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang dibangun di PPMI Assalaam.

“Anak-anak ini kan calon pemimpin. Kita harus siapkan mereka bukan hanya jadi pemimpin yang pandai, namun juga taat pada Allah dan peduli dengan sesama,” tandasnya.

Baca Juga :  Catat Tanggalnya! Solo Urban Fashion Bakal Digelar di Taman Balekambang, 22-24 November Ini

Di Pondok Pesanten Modern Islam (PPMI) Assalaam sendiri menyembelih 68 Hewan Kurban. Terdiri dari 35 sapi dan 30 kambing yang didistribusikan kepada keluarga dan masyarakat sekitar PPMI Assalaam.

Ada pula tiga daerah binaan PPMI Assalaam yang menerima daging kurban, yakni di Tepus Gunungkidul, Sinongko Karanganyar dan Padi Pacitan.

Ando