Beranda Daerah Boyolali Disnakkan Boyolali Cek Kesehatan Hewan Kurban, Petugas Temukan Ini

Disnakkan Boyolali Cek Kesehatan Hewan Kurban, Petugas Temukan Ini

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali memeriksa kesehatan hewan kurban, Kamis (15/6/2023. Lokasinya di empat titik di Kecamatan Mojosongo. Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali memeriksa kesehatan hewan kurban, Kamis (15/6/2023. Lokasinya di empat titik di Kecamatan Mojosongo.

Hasil pemeriksaan petugas kesehatan, ditemukan sapi dengan kondisi lumpy skin deasease (LSD) namun kondisiya ringan. Juga ada temuan kambing sakit. Hewan tersebut tetap bisa dijadikan hewan kurban.

Pemeriksaan adaah hewan mikik pedagang ternak kurban di Desa Kragilan, Desa Brajan dan Desa Dlingo, Mojosongo. Ada 200 ekor sapi yang diperiksa di Brajan. Pengecekan mulai dari bagian mulut, kepala, hingga kulitnya. Selain itu, petugas akan mengecek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) jika ternak didatangkan dari luar daerah.

Menurut dokter hewan sekaligus Petugas Pengecekan Kesehatan Hewan Kurban, Disnakan Boyolali, Ria Dwi Hapsari, pemeriksaan hewan kurban menyasar empat titik di tiga lokasi di Kecamatan Mojosongo. Yakni, peternakan kambing kurban di Desa Kragilan serta peternakan sapi madura di Desa Brajan dan dua titik di Desa Dlingo. Hasilnya, ada beberapa temuan hewan kurban yang sakit.

Baca Juga :  Kokok Ayam di Pagi Buta Bikin Curiga, Ternyata Ayam Milik Warga Boyolali Ini Jadi Santapan Ular

“Di Kragilan ada satu lokasi yang diperiksa, pedagang kambing. Ada temuan pilek dan belek dua ekor. Biasanya kalau kambing kan gudik juga, tapi gak ada temuan. Lalu di Brajan, kami temukan lima sapi dengan gejala LSD,” katanya.

Lima ekor sapi tersebut telah menunjukan gejala klinis. Ada satu sapi dengan kondisi sudah hampir sembuh. Karena bentol sudah hilang. Lalu ada dua ekor lainnya yang mulai muncul bentol-bentol cukup terlihat. Dia memberikan rekomendasi agak sapi gejala LSD untuk dipisahkan dengan yang sehat. Kemudian dikarantina sendiri sampai sembuh. Salah satunya dengan mendapat pengobatan LSD.

“Dari fatwa MUI, itu gejala ringan dan boleh disembelih atau dijadikan kurban. Kalau lima tadi masuk gejala ringan, karena sudah mulai sembuh, sudah mulai pengeringan. Lalu, dua titik di Desa Dlingo juga sapi madura. Hasilnya nihil temuan sapi sakit,” katanya.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali Afiany Rifdania menambahkan, pengecekan kesehatan ke tempat-tempat penampungan hewan ternak. Baik di wilayah Boyolali Kota maupun daerah utara. Dinas juga bekerjasama dengan puskeswan untuk pemeriksaan antemortum. Hal tersebut sesuai dengan arahan fatwa MUI dan Peraturan Kementan RI nomor 17 tahun 2023 tentang tata cara pengawasan lalin hewan dan media pembawa penyakit lainnya.

Baca Juga :  KPU Resmi Menetapkan Agus Irawan - Dwi Fajar Nirwana Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boyolali 2025 - 2030 Berikut Informasinya

“Kita harus berhati-hati. Apabila ditemukan tanda-tanda penyakit akan kita sarankan untuk diisolasi dan diobati,” pungkasnya. Waskita