Site icon JOGLOSEMAR NEWS

KBRI di Moskow Imbau WNI tetap Tenang, Buntut Upaya Pemberontakan oleh Grup Wagner

Gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Rusia / Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Rusia diimbau untuk selalu membawa dokumen identitas (Paspor) dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow  terkait dengan upaya kudeta yang dilakukan oleh Grup Wagner pada Sabtu (24/6/2023).

Melalui surat edaran yang diterbitkan di laman instagram resminya, KBRI di Rusia menjelaskan, imbauan tersebut merupakan salah satu dari tujuh point imbauan yang dikeluarkan.

Dalam arahan yang terdiri dari tujuh poin itu, KBRI Moskow meminta WNI agar tetap tenang, pantau dan ikuti arahan dari Gubernur/Pemerintah setempat dan sumber berita resmi untuk kewaspadaan keamanan diri.

“Hal ini sehubungan dengan upaya peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, transportasi umum, sstasiun kereta api, dan juga bandar udara (airport),” tulis KBRI Moskow.

Dalam poin ketiga, masyarakat Indonesia di Moskow dan Moskow Oblast agar membatasi perjalanan ke luar kota kecuali keperluan mendesak. Hal ini terkait dengan peningkatan pemeriksaan aparat di jalan ke luar dan menuju Moskow.

KBRI Moskow juga meminta agar seluruh WNI di Rusia untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif.

Secara khusus untuk WNI di wilayah Rostov dan Voronezh agar mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah/asrama/tempat tinggal apabila tidak ada kendaraan mendesak.

WNI diminta pula melakukan kewajiban lapor diri online di portal peduli WNI https://peduliwni.Kemlu.go.di bagi yang belum melakulannya.

KBRI memberikan pula nomor telepon yang bisa dihubungi WNI dalam keadaan mendesak yaitu di nomor telepon +7495951954951, di waktu kerja.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan KBRI mengimbau seluruh WNI agar tetap tenang. Jumlah WNI di Voronezh adalah 14 orang dan di Rostov 11 orang.

Sebagaimana diektahui, pada Sabtu (24/6/2023), Grup Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin melakukan konvoi menuju Moskow. Grup Wagner sebelumnya mengklaim telah menguasai Kota Rostov.

Namun baru separuh perjalanan, Prigozhin memerintahkan pasukannnya membubarkan diri. Kudeta tak jadi dilakukan setelah adanya pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia.

Prigozhin menarik mundur pasukannya yang sedang konvoi ke Rusia dan setuju untuk hidup dalam pengasingan di Belarusia.

Berakhirnya drama pemberontakan setengah hati oleh Grup Wagner, disambut oleh Kremlin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengnatakan bahwa Rusia akan membatalkan kasus pidana terhadap pendiri Wagner Private Military Company (PMC) Yevgeny Prigozhin.

“Dia akan meninggalkan Rusia dan pergi ke Belarusia,” ujar Peskov dilansir dari media Russia Today, Minggu (25/6/2023).

Peskov mengatakan bahwa para pejuang Wagner tidak akan dianiaya. Presiden Rusia Vladimir Putin mempertimbangkan upaya mereka di garis depan konflik Ukraina. Peskov menjelaskan bahwa tim Presiden Putin “selalu menghormati prestasi mereka”.

Adapun pasukan Wagner yang tak ikut memberontak, akan diizinkan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, menurut Peskov.  

Exit mobile version