JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebagai satu-satu partai yang memegang tiket untuk mengusung capres-cawapres tanpa koalisi, PDI Perjuangan (PDIP) terbuka kemungkinan memiliki kuda hitam dalam konstelasi Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dalam agenda Cawapres Adalah Koetji MNC Trijaya, Sabtu (17/6/2023).
“Itu sangat mungkin sekali. Khususnya kalau kita bicara koalisi PDIP Perjuangan,” katanya.
Ia mengatakan, PDIP dapat mengusung kandidat Capres-Cawapres tanpa koalisi karena partai banteng itu satu-satunya yang memenuhi ambang batas Presidential Threshold 20 persen.
Dikatakan, pada pemilu 2024, penentuan Cawapres yang mendampingi Ganjar Pranowo bisa diputuskan hanya oleh lingkar elite partai bersangkutan.
“Kuda hitam akan muncul bergantung pada keputusan-keputusan elite yang sedikit dan itu sekarang memungkinkan di PDIP,” katanya.
Menurut pengamatannya, sekalipun PDIP mengantongi tiket emas mengutus kuda hitamnya sendiri sebagai Cawapres Ganjar, hal tersebut juga bergantung terhadap kondisi rival koalisi yang ada.
“Di pihak koalisi yang lain sudah memunculkan nama cawapres lebih awal,” katanya.
Momen inilah, kata Dedi, yang dimanfaatkan partai pemegang golden ticket untuk unjuk kuda hitam guna mendongkrak kemenangan pilpres 2024.
“Kuda hitam akan muncul di paling akhir, karena dia (PDIP) telah membaca gerakan-gerakan yang dilakukan oleh koalisi lainnya,” ujarnya.
Namun dari dinamika politik kontestasi Pilpres 2024, kata Dedi, sampai sekarang belum ada koalisi yang menunjukkan paket lengkap capres dan cawapres masing-masing.
Hal tersebut membuat PDIP menahan diri sampai berlomba-lomba menjadi yang paling akhir mengumunkan paket lengkap capres dan cawapresnya di Pemilu 2024.
Sebelumnya, Dedi menyebut PDIP sebagai parpol dengan capres yang definitif, walaupun belum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengatakan bahwa PDIP telah mengantongi sejumlah nama yang masuk dalam bursa bacawapres Ganjar.
Mulai dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD, lalu Menteri Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan, Mochamad Basuki Hadimoeljono, sampai Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Dalam survei IPO, mencuat nama Ketua Harian DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), TGB Muhammad Zainul Majdi, diprakarsai usai terjalinnya kerja sama koalisi antara PDIP dan Perindo.
Dalam Survei IPO tersebut, TGB menduduki posisi ketiga dengan persentase 8,3 persen sebagai pendamping Ganjar Pranowo.
Posisi TGB berada di bawah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir 26,8 persen dan Mahfud MD 13,5 persen.