SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Sebanyak 300-an siswa SMP Pengudi Luhur (PL) Bintang Laut Solo mengikuti pelatihan literasi digital, Selasa-Rabu (13-14/06/2023). Dalam kegiatan ini SMP PL Bintang Laut bekerja sama dengan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Solo.
Kepala SMP Bintang Laut Bruder Yustinus Tri Haryadi menyatakan pihaknya berkolaborasi dengan Mafindo Solo dengan harapan agar siswa dan guru lebih cakap dalam bermedia digital. “Saya berharap kolaborasi dengan Mafindo terus terjalin, agar siswa sekolah kami turut menjadi duta antihoaks,” ujar Y. Tri Haryadi, Selasa (13/06/2023)..
Para fasilitator Mafindo Solo memberikan materi tentang kecakapan digital, identifikasi hoaks dan praktik cek fakta sederhana. “Adik-adik lahir di jaman teknologi sudah maju. Semua sudah terhubung ke internet. Banyak informasi hoaks berseliweran di media sosial maupun grup Whatsapp. Maka siswa harus cakap dalam penggunaan HP,” kata Cosmas Gunharjo Leksono, Wakil Koordinator Wilayah Mafindo Solo, kepada ratusan siswa di Aula SMP Bintang Laut Solo.
Menurut Cosmas, cakap bermedia digital artinya mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak untuk hal–hal yang positif. “Sehingga dapat membantu kegiatan belajar mengajar,” lanjutnya.
Cosmas menganjurkan siswa menggunakan mesin pencarian, misalnya Google, untuk menambah ilmu pengetahuan. Sedangkan di aplikasi percakapan, sebaiknya siswa berkomentar yang positif, tidak mengandung ujaran kebencian, tidak membully sesama pengguna. “Sebab semua unggahan di Medsos baik foto, video, komentar akan menjadi jejak digital yang tidak bisa dihapus begitu saja.”
Untuk membangun kesadaran tentang jejak digital, Mafindo dalam kegiatan itu menayangkan video tentang seorang remaja yang sudah sukses menjalani tes wawancara dan dianggap lolos untuk melanjutkan studi ke Amerika. Tetapi, setelah dicek jejak digitalnya, ternyata dia telah melakukan ujaran yang melanggar etika digital, sehingga si remaja pun batal melanjutkan studi ke Amerika.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Wilayah Mafindo Solo, Putri Lestari, mengajarkan periksa fakta sederhana menggunakan chatbot atau nomor WhatsApp Kalimasada, dimulai dengan menyimpan nomor O85921600500. Setelah nomor Kalimasada tersimpan, siswa langsung bisa melakukan praktik periksa fakta.
“Nah, sekarang adik-adik bisa cek fakta menggunakan Kalimasada. Jadi, kalau ada informasi hoaks, langsung dicek dulu kebenarannya, jangan langsung di-share,” ujar Putri.
Hasilnya mengejutkan. Beberapa siswa sudah bisa cek fakta menggunakan chatbot Kalimasada, untuk memeriksa beberapa informasi terindikasi hoaks seperti tentang penculikan anak, hoaks kesehatan misalnya tentang penyakit jantung dan sebagainya.
Sementara relawan Mafindo Solo, Guntur Wahyu Nugroho, banyak mengenalkan tentang netiket atau etika berinternet. Menurutnya, netiket adalah tata krama dalam menggunakan internet.
“Gunakan internet untuk kegiatan positif. Jangan saling membully. Mari kita perlakukan orang lain dengan baik. Kalau ada aksi bully, ya dilaporkan ke guru dan orangtua. Jangan hanya diam saja,” kata Guntur.(Ali)