
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Siapa bakal calon pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang masih abu-abu, dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri belum menjatuhkan keputusan.
Namun, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo telah mengungkapkan, sebagian dari kriteria calon yang bakal mendampinginya adalah yang dapat berkolaborasi dan tidak ada kemungkinan menusuk dari belakang.
Menanggapi kriteria yang dipaparkan Ganjar tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Suparno meyakini Cawapres yang diajukan partainya, yakni Erick Thohir, tidak memiliki kriteria tersebut.
Eddy yakin bahwa Erick tak memiliki kriteria tersebut karena sudah mengenalnya selama 22 tahun. Apalagi, menurut dia, belakangan Erick kerap mengikuti berbagai acara partainya di seluruh Indonesia.
“Kami telah mengenal, saya pribadi telah mengenal lama sekali, sudah 22 tahun lebih malah dan kami bersama-sama dengan Pak Erick Thohir dalam kapasitas sebagai partai Pak Erick Thohir sudah berkeliling seluruh Indonesia dengan PAN, yaitu menghadiri acara-acara PAN,” kata Eddy di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Ganjar menyampaikan kriteria cawapres yang akan mendampinginya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/7/2023).
Awalnya, Ganjar menyatakan akan diajak berembuk oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penentuan cawapres.
Gubernur Jawa Tengah itu tak mau menyebutkan secara detail siapa cawapres yang akan menjadi pendampingnya.
Hanya saja, dia menyatakan sejumlah syarat cawapres yang akan dia pilih. Di antaranya adalah kolaboratif dan tidak menusuk dari belakang.
Eddy menyatakan Erick tak memiliki karakter menusuk dari belakang seperti yang dinyatakan Ganjar. Dia menyatakan Ketua Umum PSSI itu justru dikenal sebagai orang yang profesional.
“Itu beliau menunjukkan karakter sebagai sosok yang profesional serta berintegritas,” kata Eddy.
PAN sebelumnya sudah menyodorkan nama Erick kepada PDIP dalam pertemuan awal Juni lalu. Kedua ketua umum partai tersebut, Zulkifli Hasan dan Megawati Soekarnoputri, memimpin langsung pertemuan di kantor DPP PDIP pada awal Juni lalu.
Meskipun demikian, Megawati tak langsung mengiyakan Erick Thohir akan menjadi cawapres Ganjar. Pasalnya, PDIP telah menerima sejumlah nama lain seperti Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar yang disodorkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Beberapa hari setelah pertemuan itu, rombongan PAN pun menyambangi markas Partai Gerindra. PAN kembali menyodorkan Erick Thohir sebagai cawapres, namun kali ini untuk Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Peluang Erick Thohir menjadi pendamping Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 dinilai cukup besar. Pasalnya, elektabilitas Menteri BUMN tersebut terus naik dalam berbagai survei.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













