SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, mengaku mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi melalui Mensesneg Pratikno untuk melakukan kajian kebangsaan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi serta masyarakat.
Ditemui di Balaikota Solo, Gus Miftah menyebut Soloraya menjadi prioritas. Oleh karena itu dirinya mendatangi Solo untuk meminta izin kepada Walikokta Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk mengadakan kegiatan tersebut.
“Kebetulan saya belum masuk Solo, saya minta izin ke mas Wali untuk difasilitasi. Kajian kebangsaan, tangkal radikalisme intoleransi di kalangan pelajar. Saya pengen pelajar di Solo bisa Mas Wali kumpulkan. Kemudian kita ada dialog kebangsaan di situ,” ungkapnya.
Meski di era Gibran, kasus intoleransi dinilai tidak terlalu banyak. Dirinya menyebut perlu ada upaya bersama antara tokoh agama bersama pemerintah. Agar bagaimana kemudian isu-isu tentang intoleransi dan radikalisme tidak menjalar ke mana-mana.
“Memang yang menjadi sasaran siswa dan mahasiswa itu merupakan market yang luar biasa yang harus kita bentengi.
Menurut saya ini sangat urgen. Pak Jokowi programnya ini kan kita berbangsa dan bernegara harus moderat,” tandasnya.
Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengaku siap untuk memfasilitasi dan mengumpulkan anak-anak sekolah.
“Kita sekarang kota toleran masuk nomor 4. Kita pengen nomer 1 dengan bantuan Gus Miftah,” pungkasnya. Ando