Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Jangan Sekali-kali Menerobos Palang KA, Karena Bisa-bisa Kendaraan Mogok di Atas Rel. Ini Musababnya!

Sebuah kendaraan tengah menyeberang di atas rel KA. Banya kasus terjadi kendaraan mati saat berada di atas rel, hingga menyebabkan terjadinya kecelakaan / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Banyak kasus, kendaraan mogok di atas rel kereta api. Kasus terakhir yang sangat tragis yaitu tertabraknya truk tronton oleh KA Brantas di Semarang, Selasa (19/7/2023) kemarin.

Dalam kasus truk mogok di atas rel itu, sopir dan kernet tak mampu menghidupkan mesin saat berada di atas rel, sementara kereta melaju dengan kecepatan tinggi makin dekat.

Mereka pun meloncat keluar, setelah sebelumnya meminta pertolongan pada petugas.  Tak pelak, benturan itu mengkibatkan terjadinya ledakan hebat.

Kapolres Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa awalnya truk mendadak mogok di atas rel kereta. Saat itu palang rel kereta belum tertutup. Sopir dan kernet lalu turun dari truk dan meminta tolong kepada petugas palang rel kereta di lokasi.

“Mobil mogok kemudian dia tinggal. Tidak menerobos, tapi mogok di atas rel kereta,” kata Irwan dalam keterangan resminya, pada  Rabu (19/7/2023).

Kejadian mogoknya kendaraan memang bukanlah yang pertama. Beberapa kasus kecelakaan serupa terjadi akibat mesin kendaraan tiba-tiba mati saat berada di rel kereta api.

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjelaskan faktor apa saja yang membuat mobil tiba-tiba mogok di perlintasan kereta api. Ia mengatakan bahwa di lokomotif ada boggie (roda kereta), di mana komponen utamanya adalah dinamo.

Di dalam dinamo ada unsur magnet yang cukup besar. Sekedar informasi, lokomotif dengan seri CC memiliki 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar). Hal ini berdampak pada rel yang terbuat dari baja, sehingga dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1KM dari lokomotif.

Saat kendaraan bermotor melintasi rel kereta api, biasanya menggunakan kecepatan rendah. Jika pengendara tidak memindahkan ke gigi rendah, maka putaran mesin dinamo dan koil dapat seketika mati akibat faktor medan magnet boggie KA yang di hantarkan oleh rel.

Oleh karena itu petugas selalu menutup pintu perlintasan sebelum kereta api mendekat (berjarak -+ 3 Km). Bila ada pengemudi tetap menerobos saat kereta api berjarak kurang dari 1 km, maka mesin dinamo dan koil mobil kemungkinan akan mati.

Bila hal tersebut terjadi, maka pengendara disarankan untuk segera keluar dari mobil. Karena dalam kondisi ini, mesin mobil akan susah dinyalakan kembali.

PT KAI menyarankan agar pengendara tidak menerobos rel bila kereta api sudah terlihat, walaupun masih berjarak 1 km. Perlu diketahui bahwa kereta api tidak bisa melakukan rem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi. Rata-rata KA akan berhenti sejauh 800 meter setelah di rem.

Exit mobile version