Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kriteria 0 untuk Cawapres Anies Disambut Gembira Demokrat, Seperti Ini Reaksi NasDem

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambut kedatangan Anies Baswedan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menambah kriteria baru bagi calon pendampingnya.

Ia menyebut, kriteria 0 untuk bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan berpasangan dengan dirinya di ajang Pilpres 2024 mendatang.

Kriteria 0 yang dimaksud Anies adalah sosok tersebut tidak bermasalah secara hukum, tidak memiliki beban masa lalu dan pemberani.

Kriteria tambahan dari Anies tersebut, kontan saja membuat NasDem tak habis pikir.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, menyatakan dirinya justru heran dengan kriteria Anies yang kian hari kian bertambah.

Menurut Ahmad Ali, kriteria baru tersebut seakan menunjukkan bahwa Anies tengah berupaya mencocok-cocokkan cawapres yang diinginkan.

“Pada akhirnya ya kita nggak bisa salahin juga Demokrat mencocok-cocokkan apa yang disampaikan Mas Anies, bahwa yang memenuhi syarat adalah Mas AHY. Ya kan?” kata Ali saat dihubungi, Jumat (21/7/2023).

Seperti diketahui, merespons kriteria baru dari Anies Baswedan, Partai Demokrat menyatakan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sesuai dengan kriteria 0 calon wakil presiden bagi Anies Baswedan.

Sebelumnya, Deputi Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria 0 yang disebut Anies.

Kamhar menyebut partainya menghormati kriteria baru oleh Anies tersebut. Kriteria 0, kata dia, berarti tidak punya beban masa lalu, tak bermasalah, dan punya keberanian. Hal itu disebut Kamhar sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan cawapres saat ini.

“Mas Ketum AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria ini,” kata Kamhar dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Menurut Kamhar, kriteria 0 ini dibutuhkan agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan bisa berlayar. Pasalnya, koalisi ini disebut-sebut berbeda dengan selera dan kehendak penguasa.

Oleh sebab itu, kata Kamhar, jika sosok cawapres tidak bersih dan tidak punya keberanian, maka nasib koalisi bisa tersandera.

“Untuk efektivitas dan optimalisasi menjalankan ini, butuh orang yang tak memiliki beban masa lalu dan keberanian,” kata Kamhar.

Exit mobile version