
SUKOHARJO,JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan warga Desa Godog, Polokarto, Sukoharjo, Jateng menggelar aksi demo di Kantor Balai Desa setempat, Rabu (5/7/2023).
Melalui aksi demo tersebut, mereka menuntut Kades Godog, Agus Setiawan untuk mempertanggung jawabkan dana desa yang diduga diselewengkan pada tahun anggaran 2023.
Bahkan, warga juga mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) memproses hukum kasus tersebut karena kasus penyelewengan dana bukan merupakan delik aduan, melainkan dugaan korupsi.
Koordinator tim aksi demo, Santoso (46) mengatakan, kasus dugaan penyimpangan Dana Desa di Desa Godog sudah terjadi sejak Tahun Anggaran 2022-2023.
Namun untuk kasus DD Tahun 2022 sudah dimediasi oleh Pemkab Sukoharjo dan sudah dinyatakan rampung karena Kades Agus Setiawan sudah mengembalikan uang DD tersebut.
“Dugaan penyimpangan DD Tahun 2022 sudah terjadi namun dianggap selesai karena Kades sudah mengembalikannya,” ungkap Santoso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Akan tetapi, pada tahun 2023, kasus serupa kembali terjadi. Yakni, dugaan penyimpangan penggunaan DD dengan modus pada laporan keuangan tertulis terdapat anggaran untuk pembangunan fisik seperti saluran dan jalan.
Akan tetapi, lanjut Santoso secara fisik tidak pernah ada pembangunannya, alias kasus proyek fiktif.
“Modus keuangannya seperti itu, seperti pembangunan saluran dan jalan dusun Tengklik tertulis anggarannya tapi pembangunan fisiknya hingga sekarang tidak pernah ada,” tandas Santoso. Adapun besaran dugaan penyimpangan DD Tahun 2023 sekitar Rp 300 juta.
Untuk itulah warga Desa Godog kompak gelar aksi demo dan meminta kasus tersebut dibawa ke ranah hukum. Tidak hanya mediasi lalu Kades disuruh mengembalikan uang karena uang tersebut uang rakyat.
“Seluruh warga terdiri dari perwakilan 33 RT Desa Godog serta tokoh-tokoh sepakat Kades harus bertanggung jawab secara hukum karena warga sudah kesal kasus ini berpotensi akan terus terulang jika tidak ada tindakan hukum,” jelas Santoso.
Pada aksi demo tersebut warga membawa poster dipampang di kantor Balaidesa Godog dan melakukan orasi. Beni Indra
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














