JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dibilang oleh Ketum NasDem konsep revolusi mental presiden Jokowi gagal, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto pun angkat bicara.
Hasto justru meminta sebainya NasDem melakukan otokritik terlebih dulu sebelum mengkritik Presiden Jokowi.
Pasalnya, menurut Hasto, salah satu faktor yang membuat revolusi mental mengalami hambatan, lantaran ada yang menyalahgunakan hukum melalui Kejaksaan Agung.
Hal itulah yang disebut Hasto perlu dicermati NasDem sebelum melontarkan kritik ke RI 1.
“Saat itu ada yang menyalahkan hukum melalui Jaksa Agung sebagai instrumen kekuasaannya. Sehingga itu seharusnya sebelum menyampaikan ke publik, melakukan otokritik terlebih dulu,” kata Hasto di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).
Hasto mengatakan PDIP selalu melakukan otokritik terlebih dulu sebelum melontarkan kritik kepada pihak lain. Ia turut menyatakan pernyataan Surya akan lebih baik jika disertai kajian yang objektif.
“Daripada memercik air didulang ke muka sendiri, lebih baik kalau menyampaikan kepada masyarakat itu harus disertai kajian yang objektif,” kata Hasto.
Sebelumnya, Surya Paloh menilai revoluasi mental, jargon yang kerap digembor-gemborkan Jokowi, belum terimplementasi di Indonesia. Menurut Surya, revolusi mental ini belum berjalan maksimal.
“Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani kami nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kami miliki?” kata Surya di Stadion GBK, Minggu (16/7/2023).
Mulanya, Surya bercerita jika partainya mendukung Presiden Jokowi karena punya kesamaan visi. Salah satunya adalah konsep revolusi mental.
Jokowi turut buka suara menanggapi pernyataan Surya tersebut. Menurut Jokowi, masih ada waktu untuk menuntaskan program yang dicanangkan hingga akhir kepemimpinannya.
“Ya semuanya yang belum maksimal dimaksimalkan,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2023).