Beranda Daerah Sadis, Nenek 80 Tahun Ini Dijambret Hingga Terbanting ke Trotoar!

Sadis, Nenek 80 Tahun Ini Dijambret Hingga Terbanting ke Trotoar!

ilustrasi penjambretan / tempo.co

SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nenek berusia 80 tahun di Surbaya ini bengap-bengap wajahnya gara-gara terlempar dan terbanting ke trotoar gegara kalungnya diserobot jambret, Kamis (6/7/2023).

Aksi penjambretan brutal yang dialami nenek Marbiah itu terjadi di Jalan Kapas Madya Gang 1-A, Kapas Madya Baru, Tambaksari, Surabaya.

Meski tubuh dan wajahnya luka-luka, kalung emas yang melingkar di lehernya masih selamat, dan panjembret pun ngacir melarikan diri.

Bahkan, saking brutalnya perbuatan si penjambret, tubuh Marbiah yang terlempar hingga terbentur itu, juga nyaris terseret tarikan sekali hentak dari tangan kiri si pelaku.

Korban mengalami luka di dagu kanan, memar pada pinggul dan luka memar disertai parut pada kaki karena sempat terseret saat kalungnya ditarik paksa.

Anak bungsu korban, Muriani (40) mengatakan, dirinya baru mengetahui ibunya menjadi korban penjambretan setelah beberapa orang warga memberi tahu dirinya.

Padahal, lokasi kejadian itu hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Semula tidak ada yang mengetahui, bagaimana tubuh sang ibunda terjatuh.

Sejumlah warga yang turut membantu di lokasi, hanya menolong sang ibunda yang terkapar tergeletak tak berdaya di tengah jalan. Dan membantu mengangkat tubuhnya ke dalam kamar rumahnya.

Semula, Muriani menduga, ibundanya terjatuh karena sakit atau terpeleset hingga menyebabkan sang ibunda terkapar tak berdaya di tengah jalan.

Namun, saat memeriksa rekaman CCTV milik tetangganya, ternyata ibunya menjadi korban kebrutalan bandit yang melakukan percobaan aksi penjambretan kalung, sekitar pukul 05.22 WIB.

Baca Juga :  Gegara Warisan, Pedang Bicara! Nyawa Warga Sukabumi Ini Melayang

“Saat kami cek CCTV pertama kali. Ternyata sangat kejam perbuatan pelaku. Kok sampai ditarik jatuh, gak bisa gerak, bahkan tolong tolong juga gak bisa,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, Sabtu (8/7/2023).

Saat ibunya dibopong oleh warga ke dalam kamar, Muriani mengira, kalung ibunya diambil oleh si pelaku. Namun, ternyata dugaannya salah.

Kalung di leher sang ibunda masih aman, hanya terselip pada lipatan kerah pakaian busana terusan yang dikenakan sang ibunda, pagi itu.

Bahkan, tak lama setelah itu, beberapa tetangga yang menolong ibundanya pertama kali, menemukan lalu mengembalikan liontin yang sempat terlepas.

Kendati, tidak ada benda berharga yang berhasil didapatkan oleh si pelaku, Muriani tetap merasa geram, karena si pelaku telah membuat ibunya yang tua renta itu, terluka.

Bahkan, hingga tiga hari pascakejadian, Muriani mengungkapkan, ibundanya masih merasa syok dan harus berbaring sepanjang waktu, karena belum bisa duduk, akibat luka memar pada bagian pinggul.

“Lukanya di dahu, di pinggul, dan kaki. Karena langsung jatuh setelah ditarik, seperti di CCTV,” ujarnya.

Berdasarkan cerita yang disampaikan ibundanya, Muriani menerangkan, pelaku menjalankan aksi penjambretan bermodus menanyakan alamat kepada korban.

Sang ibunda tak menaruh rasa curiga sejak awal terhadap si pelaku yang mengendarai motor jenis matic warna hitam tersebut.

Pasalnya, cara komunikasi pelaku dirasa oleh sang ibunda begitu sopan, menggunakan bahasa Indonesia, dan seakan-akan sedang kebingungan mencari alamat.

Baca Juga :  Tragis! Tanpa Sadar Minum Racun di Botol Air Mineral, Ayah Anak di Blora Ini  Tewas Mengenaskan

Diperkirakan, ungkap Muriani, pelaku berusia kisaran 30 tahun, berpostur tubuh kurus. Berpenampilan demi formal laiknya orang yang hendak berangkat bekerja, memakai jaket warna gelap, dan berhelm teropong (full face).

“Kata ibu ‘itu tadi tanya alamat, terus saya tunjukkan. Kok tiba-tiba dijambret.’ Tapi kok kayak si pelaku tahu sekali seluk beluk lokasi jalan sini. Pelaku sempat melewati ibu saya yang berdiri, lalu melewati depan rumah kita, lalu kembali dan mulai menjalankan aksi,” jelasnya.

Mengenai penanganan hukum, mengingat tidak ada benda berharga sang ibunda yang raib, Mariani menjelaskan, pihaknya masih belum berkeinginan untuk melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.

Namun, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pengurus RT dan RW. Termasuk memviralkan video aksi kejadian percobaan penjambretan tersebut ke media sosial.

www.tribunnews.com