WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kukis merupakan jenis kue kuenan yang banyak digemari. Namun kukis yang satu ini lebih dari sekadar kue, namun merupakan kegiatan yang mendukung suksesnya program nasional.
Adalah sejumlah mahasiswa IPB University yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT) Desa Kopen Kecamatan Jatipurno Wonogiri, menggelar kukis. Lebih tepatnya Program KUKIS (Kompetisi Kuliner untuk Anti Stunting).
Acara ini merupakan lomba masak dengan menu pencegahan stunting dan bazar UMKM yang dilaksanakan di Desa Kopen Kecamatan Jatipurno Wonogiri pada Minggu (16/7/2023).
Selain lomba masak kukis, acara ini juga mengadakan Bazar UMKM yang bertujuan memperkenalkan, mempromosikan, serta menjual produk-produk UMKM desa kepada masyarakat. Setiap dusun diwakili oleh satu perwakilan dalam bazar ini, dan mereka diberikan kebebasan untuk mendekor stand masing-masing sesuai dengan kreativitas mereka. Stand terbaik akan mendapatkan hadiah dari panitia.
Lomba KUKIS diikuti oleh tim yang terdiri dari 1 Kader PKK dan 1 masyarakat yang memiliki balita, dengan menu mengacu pada konsep 4 sehat 5 sempurna.
Sebanyak 8 dusun, yaitu Dusun Kopen, Dusun Pagutan, Dusun Kuncen, Dusun Blimbing, Dusun Pelang, Dusun Salaman, Dusun Kendung, dan Dusun Tandan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Sebelum acara lomba dimulai, Putri Intan Alvi Adi Hartono, salah satu anggota Tim KKNT IPB University 2023, menyampaikan materi tentang pencegahan stunting pada balita.
Putri Intan Alvi Adi Hartono menjelaskan stunting pada balita memiliki dampak buruk terhadap perkembangan otak, yang secara langsung mempengaruhi kecerdasan anak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh zat gizi, terutama lemak dan protein.
Oleh karena itu, Putri Intan Alvi Adi Hartono mengingatkan pentingnya asupan makanan yang seimbang bagi balita agar dapat mencegah stunting.
Lomba ini dihadiri oleh tim juri yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan perangkat desa. Mereka bertugas menilai kriteria penilaian, antara lain rasa, penyajian, dan kerapian dari setiap hidangan yang disajikan.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat, tim juri berhasil menentukan pemenang dari lomba ini. Juara pertama diraih oleh tim dari Dusun Pagutan, juara kedua diraih oleh tim dari Dusun Kendung, dan juara ketiga diraih oleh tim dari Dusun Kuncen. Selain itu, Dusun Pagutan juga meraih penghargaan sebagai stand terbaik dalam lomba ini. Masing – masing juara mendapatkan uang pembinaan dari panitia.
Purwanti, salah satu perwakilan peserta dari Dusun Pagutan, merasa bangga atas kemenangan timnya.
Awalnya, ia tidak yakin dengan menu sederhana yang mereka sajikan, sementara peserta lain tampil dengan hidangan yang terlihat lebih istimewa. Namun, keputusan juri membuktikan bahwa kebersamaan dan kesederhanaan dalam tim menjadi faktor kemenangan mereka.
Purwanti berharap agar Indonesia dapat terbebas dari masalah stunting di masa depan.
Ida Bagus Aditya Darma Vedanta, Koordinator Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam kelompok KKNT Desa Kopen, mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi UMKM dan wawasan bisnis pada masyarakat Desa Kopen.
Serta meningkatkan pengetahuan mengenai kebutuhan gizi seimbang pada isi piringku untuk balita sebagai bentuk pencegahan stunting.
Harapannya, masyarakat Desa Kopen Kecamatan Jatipurno Wonogiri dapat terus termotivasi untuk mengembangkan usaha dan lebih peduli terhadap kesehatan gizi anak, terutama ibu-ibu yang memiliki balita. Aris Arianto