SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pascapandemi Covid-19 di bidang pendidikan, salah satunya ditandai dengan adanya pergeseran paradigma pendidikan yang semakin terbuka terhadap perkembangan informasi dan teknologi.
Untuk itulah, insan pendidikan termasuk guru, sudah selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan informasi kekinian dan siap untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi.
Dengan latar belakang itulah, tim Research Group (RG) Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Surakarta menggelar workshop penguatan kompetensi guru di SMP Negeri 1 Solo dalam pembuatan bahan ajar digital aplikassi Kvisoft pada masa pascapandemi (11/7/2023).
Ketua tim Research Group, Dr. Kundharu Saddhono, S.S., M.Hum menjelaskan, seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi belakangan ini, pendidikan mengalami pergeseran paradigma yang signifikan.
Pada masa pandemi Covid-19, penggunaan pembelajaran jarak jauh dan bahan ajar digital menjadi pilihan utama untuk melanjutkan proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, jelas Kundhaaru, tim RG FKIP UNS mengadakan lokakarya tersebut untuk membantu para guru dalam menghadapi tantangan baru dalam pengembangan bahan ajar digital di masa pascapandemi Covid-19.
Untuk diketahui, tim Research Group (RG) Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNS dipimpin oleh Dr. Kundharu Saddhono, S.S., M.Hum dan Dr. Budhi Setiawan, M.P.d dengan anggota Dr. Dra. Raheni Suhita, M.Hum.
“Dengan lokakarya ini, diharapan para guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di era pascapandemi dengan fokus pada pembuatan bahan ajar digital menggunakan aplikasi Kvisoft,” ungkap Kundharu Saddhono, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Lokakarya dihadiri lebih dari 48 guru yang diinisiasi oleh tim RG sebagai respons terhadap perubahan paradigma pembelajaran yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Dalam situasi yang serba terbatas ini, guru-guru dihadapkan pada tuntutan untuk mengadaptasi pembelajaran menjadi lebih digital.
Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Surakarta, Drs. Salim Ahmad mengapresiasi inisiatif tim RG dalam menyelenggarakan lokakarya tersebut.
Ia berharap bahwa kegiatan semacam itu dapat meningkatkan kemampuan guru-guru dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran bahasa Indonesia di masa pascapandemi.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim RG yang telah menyelenggarakan lokakarya ini. Kami yakin kegiatan ini akan memberikan manfaat besar bagi guru-guru kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital ini,” ujar Salim Ahmad.
Pemaparan materi selain dilakukan oleh tim RG juga dibantu dengan mengundang mahasiswa yang menekuni di bidang pembelajaran digital yakni Aldi Dwi Saputra, Danar Maliki dan Muhammad Aditya Wisnu Wardana.
Para narasumber tersebut memberikan pemaparan materi tentang teknik penggunaan aplikasi Kvisoft serta penerapannya dalam bahan ajar digital kepada peserta didik dan guru SMP Negeri 1 Surakarta.
Dalam pemaparannya Muhammad Aditya menegaskan bahwa dalam penggunaan aplikasi Kvisoft guru mampu menyampaikan bahan ajar secara menarik serta interaktif kepada peserta didik, sehingga siswa mampu memahami dengan jelas.
“Aplikasi Kvisoft ini bisa digunakan dengan mudah oleh peserta didik dan dapat diakses dengan mudah di mana saja, sehingga siswa bisa belajar di sekolah ataupun di rumah melalui gawai masing-masing dengan konsep yang interaktif dan menarik,” ungkap Aditya.
Tim RG sendiri berharap bahwa lokakarya itu dapat menjadi awal dari upaya berkelanjutan dalam mengembangkan kompetensi guru dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
Mereka berencana untuk terus memberikan dukungan dan pelatihan kepada guru-guru di Surakarta dan wilayah sekitarnya.
Lokakarya tersebut mendapat sambutan positif dari para guru yang mengikuti acara tersebut. Mereka menyambut baik upaya tim RG FKIP UNS dalam memberikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan saat ini.
Para guru berharap pelatihan itu akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah mereka.
“Kegiatan ini sangat penting bagi kami saat memberikan materi pembelajaran di kelas,” ungkap Bhian Cahya, Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Surakarta.
Ia berharap lokakarya tersebut mampu memberikan penguatan kompetensi guru di SMP Negeri 1 Surakarta. Sehingga, guru-guru akan lebih siap dan mampu menghadapi tantangan dalam pembuatan bahan ajar digital di masa pascapandemi. Suhamdani