Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Unsoed Bantu Pengembangan Agrowisata Tambi sebagai Destinasi Unggulan 

tim dari Unsoed dalam kunjungan ke Agrowisata Tambi

Tim Peneliti Fundamental Universitas Jenderal Soedirman (TPF Unsoed) tengah menikmati sejuknya udara di Agrowisata Tambi / Istimewa

WONOSOBO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengembangan agrowisata Tambi di Wonosobo, Jawa Tengah bisa dijadikan contoh bagi daerah lain, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Agrowisata tersebut dikelola antara Pemkab Wonosobo bekerja sama dengan PT Perkebunan Tambi, dengan persentase 50:50.

Agrowisata Tambi ini terbilang maju dan sukses, karena PT Perkebunan Tambi yang memproduksi teh ini selain menyasar pasar lokal  juga sudah merambah pasar ekspor dan mampu mempekerjakan 900 lebih karyawan, yang sebagian besar warga sekitar.

Wanita-wanita perkasa buruh petik kebun teh Tambi, sedang menimbang hasil petikannya. Ongkos petik per kg Rp 500,-, bekerja dari jam 05.30 – -9.30 WIB. Dalam sehar, rata-rata setiap buruh mampu memetik 100-120 kg / Istimewa

Kesuksesan Agrowisata Tambi  itu menarik perhatian Ketua Tim Peneliti Fundamental Universitas Jenderal Soedirman (TPF Unsoed) yang juga pakar pemberdayaan masyarakat, Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, M.Si .

Bersama dua dosen anggota TPF Unsoed dan 20 mahasiswa S1, S2 dan alumni,  selama dua hari, Sabtu-Minggu (15-16/7/2023), mereka melakukan riset di PT Perkebunan Tambi, sebuah perusahaan yang awal mulanya didirikan oleh Belanda pada tahun 1865.

Hasil  yang diharapkan dari riset ini, TPF Unsoed akan membantu mendesain model strategi revitalisasi pengembangan agrowisata berbasis Community Based Tourism (CBT),  untuk menjadikan agrowisata ini sebagai destinasi unggulan dan destinasi wisata edukasi.

“Melalui riset ini, diharapkan ada tindak lanjut dari para pengambil kebijakan,  sehingga  kesejahteraan masyarakat setempat meningkat,”  ujar Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, M.Si seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Adhi Iman mengaku  mendapat banyak pelajaran dari kesuksesan Agrowisata Tambi. Yakni, dalam hal pengelolaan dan  pengembangan  aset dan   potensi agrowisata milik pemerintah yang bekerjasama dengan pihak swasta sebagai mitra atau investor.

“Keberadaan agrowisata ini dapat membuka lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Adhi Iman Sulaiman yang juga dosen Magister  Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed.

Tim Peneliti Fundamental Universitas Jenderal Soedirman (TPF Unsoed) foto bersama di depan Pabrik Teh Tambi di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Wonosobo / Istimewa

Namun di balik kesuksesan itu, Adhi Iman mengingatkan, perlu adanya perhatian dari PT Perkebunan Tambi tentang kontrak kerja khususnya bagi para pemetik teh yang sudah lama bekerja atau lebih dari 5 tahun.

“Jaminan penghasilan dan kesehatan perlu diperhatikan, khususnya bagi pemetik teh yang sudah lama bekerja,” sarannya.

Selain itu, perlu diperhatikan juga  program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya generasi muda berupa  penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam manajemen pariwisataa untuk pelayanan ke wisatawan.

“Termasuk  pengolahan produk pasca panen yang khas dan manajemen promosi pemasaran digital produk teh,”  saran Adhi Iman. Suhamdani

Exit mobile version