Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Demikian Antusias Bocah-bocah Joglo Ini Ikuti Pelatihan Handycraft Bersama Mahasiswa KKN 06 FKIP UNS

Bocah-bocah kecil ini gembira sembari menunjukkan karya mereka berupa lukisan berbahan baku pelepah pisang, berkat bimbingan mahasiswa KKN 06 FKIP UNS / Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 06 FKIP UNS mengajarkan keterampilan tangan (handycraft) kepada para siswa TK dan SD di Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Ketua KKN kelompok 06 FKIP UNS, Josephine Olivia Putri melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, ada empat keterampilan yang diajarkan oleh tim KKN.

Empat keterampilan tersebut meliputi keterampilan melukis dengan pelepah pisang untuk anak TK, meronce manik-manik  untuk SD kelas 1 dan 2, mengolah barang bekas menjadi celengan untuk siswa SD kelas 3 dan 4, serta eco printing bagi anak SD kelas 5 dan 6 serta SMP kelas 7.

Dikatakan Josephine, empat keterampilan tersebut diberikan untuk mendorong program SI BAGO (Sinau Bareng Bocah Joglo) agar lebih berhasil.

Untuk diketahui, program SI BAGO sendiri oleh pemerintah setempat menjadi solusi efektif guna meningkatkan taraf pendidikan anak di Kelurahan Joglo.

“Karena itu kami hadir untuk memperkuat program yang sudah ada, agar SI BAGO lebih berkilau,”  papar Josephine.

Program yang diselenggarakan tim mahasiswa KKN kelompok 06 FKIP UNS itu pun menarik minat dan antusiasme dari anak-anak di wilayah tersebut.

Josephine mengatakan, program tersebut lebih jauh berupaya untuk membantu anak-anak  di Kelurahan Joglo yang belum memiliki kesempatan belajar di luar sekolah untuk mendapatkan akses belajar tambahan.

“Kegiatan sinau bareng (belajar bersama-red) ini meliputi pengajaran baik dalam segi kognitif, afektif maupun psikomotorik,” lanjut Indah menambahkan.

Adapun keempat keterampilan yang diajarkan oleh tim Mahasiswa KKN kelompok 06 tersebut sebagai berikut.

Melukis dengan Pelepah Pisang

Berlangsung pada Rabu (9/8/2023), keterampilan melukis dengan pelepah pisang ini menggunakan pouch atau dompet blacu, sehingga dapat digunakan kembali menjadi produk yang bermanfaat.

Kegiatan ini diawali dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan yang dibutuhkan, utamanya adalah pelepah pisang.

Semua anak tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Dalam hal ini, mereka  diajari cara mengkombinasikan warna cat serta cara  menggunakan bahan alami sebagai media lukis.

“Kegiatan ini akan menimbulkan dampak baik bagi anak, terutama dalam masa tumbuh kembangnya yang memang harus diberikan berbagai kegiatan positif,” ujar Josephine.

Keterampilan Meronce Manik-manik

Dalam kegiatan ini, anak-anak merasa tertantang karena manik-manik berukuran relatif kecil, sehingga butuh kecermatan yang baik sehingga bisa membentuk sebuah aksesoris yang cantik.

“Secara psikologis, kegiatan ini baik untuk melatih kesabaran, ketekuan dan ketelitian anak,” beber Della, salah satu anggota tim KKN 06.

Untuk diketahui, anak-anak yang mayoritas kelas 1 dan 2 SD itu  merupakan anak yang masih berada di usia dini dalam mengikuti proses pembelajaran.

Karena itu, kegiatan meronce dapat melatih motorik halus anak, sehingga mereka dapat melatih otot-otot tangan, sehingga mereka akan lebih mudah melakukan berbagai kegiatan pembelajaran seperti lancar menulis, menggambar dan berbagai kegiatan lainnya.

Setelah kegiatan meronce selesai, anak-anak itu pun mengenakan sendiri hasil karya mereka ke pergelangan tangan. Aduuh, cantiknya!

Barang Bekas Jadi Celengan

Keterampilan membuat barang bekas menjadi celengan, memiliki beberapa manfaat sekaligus. Selain mengasah keterampilan anak dalam menciptakan hasil karya, kegiatan itu sekaligus untuk mengedukasi anak-anak agar gemar menabung.

Melalui bimbingan mahasiswa KKN kelompok 06 FKIP UNS, anak-anak ini berhasil membuat celengan cantik berbahan baku limbah plastik / Foto: Istimewa

Barang bekas yang digunakan membuat celengan yaitu botol air mineral bekas. Selain itu, diperlukan kertas origami untuk mempercantik celengan yang telah dibuat.

Indah menjelaskan, tujuan melatih keterampilan membuat barang bekas ini di antaranya, recycle (memanfaatkan kembali barang bekas), mensosialisasikan GERBUNG (Gerakan Menabung), melatih keterampilan dan kreativitas anak.

Keterampilan Eco Printing

Indah menjelaskan, keterampilan Eco Printing ditujukan bagi anak kelas 5 dan 6 SD serta kelas 7 SMP.

Eco printing sendiri merupakan sebuah teknik cetak yang menggunakan pewarna kain dari bahan alami tetapi mampu menghasilkan motif yang unik.

“Di sini kita gunakan teknik Pounding, yaki teknik pewarnaan kain dengan cara memukul palu di atas susunan daun maupun bunga. Teknik Pounding ini akan menghasilkan motif bunga dan daun yang menarik” ujar Indah.

Anak-anak kelas 5, 6 dan SMP kelas 7 di Kelurahan Joglo ini bangga sekali menunjukkan karya mereka lukisan ecoprint hasil bimbingan dari tim mahasiswa KKN 06 FKIP UNS / Foto: Istimewa

Adapun daun dan bunga yang digunakan, diperoleh dari tempat sekitar seperti daun pepaya, daun singkong, bunga bugenvil, serta bunga telang atau bahan lain yang terdapat di lingkungan sekitar.

Kegiatan Eco Printing yang dilakukan memerlukan beberapa bahan seperti palu kayu, alas plastik, dan juga tote bag sebagai media utama untuk membuat produk keterampilan Eco Printing.

“Dan ternyata, anak-anak terlihat sangat antusias menyusun daun dan bunga yang telah disediakan menjadi motif yang menarik dan unik sehingga menghasilkan nilai estetika pada tote bag,” jelasnya.

Sebagai informasi, KKN Kelompok 06 ini terdiri dari 9 personel yang terdiri dari  Josephine Olivia Putri, Indah Ayu Purboningrum, Anugrahaning Della Puspitasari, Dinda Salma Fathurrizqi, Farahdevy Widya Ekaputri, Fitri Rohmadzany, Muhammad Fadhillah Cahyo Kuncoro, Silva Sri Tungga Dewi, Syekhah Najwa Huda.

Sementara itu, bertindak selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah Dr. Budi Usodo, M.Pd. [Redaksi]

Exit mobile version