Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Di Balik Insiden Terbakarnya Bus Wisata di Desa Sanggung, Insting Sopir Selamatkan 46 Nyawa

Kondisi bus yang terbakar karena mengalami korsleting listrik kompresor AC pada Minggu (13/8/2023) / Foto: Prihatsari

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM Disadari atau tidak, di balik insiden terbakarnya bus wisata PM Trans di Jalan Solo-Yogyakarta, tepatnya di Desa Sanggung, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (13/8/2023) ada satu keajaiban.

Yakni, tak lepas dari kepiawaian sopir bus, Hartoyo (51) yang begitu cepat mengambil keputusan meminta semua penumpang turun dari bus karena hanya dalam hitungan tujuh menit saja bus itu langsung terbakar habis.

Pada insiden tersebut, Hartoyo sangat peka terhadap gejala awal busnya PM Trans Nopol K 7063 OD mengalami trouble karena terhitung tidak sampai 10 menit bus itu terbakar habis sesaat setelah bus menaikkan rombongan wisatawan dari Simo, Boyolali, Jateng.

Diketahui, Hartoyo bersama kernet bus mengeluarkan bus dari garasi Minggu (13/8/2023) pukul 06.50 WIB.

Lalu selang 10 menit kemudian tepat pukul 07.00 WIB bus  sampai titik jemputan penumpang rombongan wisata dan berjalan menuju Gunungkidul, Yogyakarta.

Sesampai di Simpang Tugu, Sanggung perbatasan Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Sukoharjo pukul 07.40 WIB sopir bus Hartoyo melihat kepulan asap dari mesin bus.

Sejurus kemudian melihat kepulan asap tersebut Hartoyo langsung menyalakan lampu  emergency dan membunyikan klakson terus menerus guna mencari tempat menepi.

Begitu bus berhasil minggir menepi Hartoyo langsung berteriak keras memerintahkan semua penumpang turun dari bus karena insting dirinya mengetahui bus akan terbakar.

“Tepat hanya hitungan 8 menit setelah bus menepi dan memerintahkan penumpang turun, dan tak lama berselang langsung api membakar dengan cepat bodi bus,” ungkap Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Menurut Kapolres, berdasarkan pengakuan sopir Hartoyo kepada petugas dirinya memahami kondisi kepulan asap dari kaca spion itu jelas berbahaya, maka Hartoyo ambil keputusan kilat satu fokus menepi dan meminta seluruh penumpang turun karena Hartoyo panik bus akan terbakar.

“Berdasar kronologi insiden  serta pengakuan  Hartoyo kepada polisi maka Hartoyo terbilang mahir sekaligus berjasa menyelamatkan sebanyak 46 Nyawa penumpang sebab jika dirinya tidak berteriak meminta penumpang segera turun bisa jadi kisahnya jadi lain karena pergerakan api sangat cepat tak sampai 10 menit bus ludes terbakar,” tandas Kapolres AKBP Sigit.

Dengan demikian lanjut Kapolres bisa digambarkan pergerakan insiden tersebut hanya tak sampai 10 menit sejak diketahui keluar asap dari mesin pukul 07.40 WIB lalu pada 07.48 WIB api dengan kilat membakar bodi bus.

Namun demikian lanjut Kapolres jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp 1,3 miliar karena boleh dikata bus tersebut tidak bisa terselamatkan dan seluruhnya terbakar.

Tetapi meski alami kerugian besar ada yang paling berharga, yakni nyawa sebanyak 46 penumpang yang berhasil terselamatkan.

Kapolres menjelaskan dugaan pemicu kebakaran terjadinya konsleting pada  kompresor AC hingga memicu munculnya percikan api dan selanjutnya membakar bus. Sedangkan tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan api pada 08.45 WIB atau satu jam kemudian. Beni Indra

Exit mobile version