Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kekeringan Wonogiri Selatan, Pemkab Siapkan Pipanisasi dan SR Gratis

Kekeringan

Mobil tangki bersiap menyalurkan air bersih untuk warga Kecamatan Paranggupito Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Kekeringan Wonogiri, dampak kemarau panjang mulai dirasakan warga di Wonogiri sisi selatan. Beberapa sumber air, dilaporkan debit airnya mulai menyusut.

Salah satu sumber air yang terdampak adalah sumber air Banyutowo, Desa/Kecamatan Paranggupito. Debit airnya semula 8 liter per detik, kini menyusut menjadi 6 liter per detik.

Pemkab Wonogiri memberi perhatian serius terhadap laporan tersebut. Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek mengungkapkan, pihaknya telah menganggarkan pipanisasi dan sambungan rumah (SR) gratis untuk mengantisipasi dampak kekeringan Wonogiri.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek menjelaskan. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6,9 miliar.

Mengantisipasi dampak kekeringan Wonogiri, pemkab menganggarkan pipanisasi Rp 3,9 miliar dari APBD Perubahan 2023. Diharapkan jaringan distribusi umum (JDU) air bersih bisa diperluas.

“Artinya apa? Ketersediaan air bisa diperluas. Dilakukan manajerial air, dibagi dengan JDU itu,” imbuh Bupati Jekek.

Setelah JDU kelar, disusul pembuatan sambungan rumah (SR) dengan anggaran Rp 3 miliar. Rencananya, SR akan mengaliri 3.000 unit rumah. Tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.

“Pipanya akan dipasang ke rumah-rumah warga yang terdampak kekeringan,” kata Bupati Jekek.

Sementara itu, Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri Sumarjo menyebut, debit air sejumlah sumber air di Wonogiri selatan memang menurun. Hal itu disebabkan oleh kemarau panjang yang terjadi saat ini.

“Semua sumber air, baik dari PDAM maupun sumur warga, debitnya turun. Sumber air Waru tinggal 5 liter per detik,” kata Sumarjo.

Sumarjo menambahkan, pihaknya akan mengatur jadwal aliran air ke SR. Hal itu dilakukan karena belum semua SR terpasang.

“Masih banyak HU (hidran umum) yang digunakan warga,” kata Sumarjo.

Camat Paranggupito Catur Susilo Prono mengakui, ada warga yang terpaksa membeli air bersih ke swasta. Terutama di Desa Songbledeg.

“Kalau sebelah timur seperti Desa Gendayakan, Gunturharjo, dan Johunut masih baik,” kata Camat Paranggupito Catur Susilo Prono. Aris Arianto

Exit mobile version