Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Mulai Hari ini Warga Desa Guworejo Gelar Acara Turki Culture Festival Ke 2, Dorong Gerakan Perekonomian dan UMKM Lebih Maju

Acara Turki Culture Festival, yang pernah digelar warga Desa Guworejo || Huriyanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sukses menggelar acara Turki Culture yang pertama, kini masyarakat Kampung Turi Kidul, Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, bakal menggelar acara yang sama berjudul Turi Kidul (Turki) Culture Festival Ke 2 dengan mengambil konsep gerakkan perekonomian dan UMKM.

Dengan menggelar festival turki culture ini diharapkan bisa menarik perhatian masyarakat. Kemudian berdampak dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang muncul dan bisa menggerakkan roda perekonomian wilayah tersebut.

Pada JOGLOSEMARNEWS.COM , ketua acara Tri Nugroho mengatakan dengan kegiatan Turki Culture Festival menyampaikan pada masyarakat luas, bahwa event kali ini bakal dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (26-27/8/2023) pagi hingga malam hari.

”Kita fasilitasi pada para pemuda untuk perform seni budaya, termasuk juga musik dan pagelaran campursari. Kemudian kita sediakan lapak kuliner tempo dulu, sebagai ciri khas dari festival ini. Lantas juga disediakan lapak permainan anak dan kita gerakkan warga melalui jalan sehat,” kata Tri Nugroho.

Selain itu, dalam festival juga menampilkan kesenian lain. Seperti kirab obor. Kemudian Kirab Gunungan hasil bumi karena mayoritas kawasan tersebut masih areal persawahan dan kesenian Reog Ponorogo.

Lantas dalam menggerakkan roda perekonomian, terdaftar ada 60 pelaku UMKM dari warga setempat yang bergabung. Selain itu setengahnya sudah dikonsep untuk menjual kuliner tempo dulu. Seperti pecel gendar, tumpang, gethuk dan sebagainya.

”Kita bergerak dengan dukungan dari warga 4 RT di Desa Guworejo. Kita siapkan lokasi khusus untuk kuliner tempo dulu dengan desain pernak-pernik tempo dulu,” bebernya.

Dia menyebut dengan ini warga Turki berupaya meningkatkan kunjungan wisata lokal di Kampung Turki. Kemudian mengembangkan UMKM warga setempat. Diharapkan ekonomi dapat berkembang dengan pesat dampak dari festival.

Tri menyampaikan pengalaman Festival sebelumnya, dari UMKM berhasil menjual ludes dagangannya. Dampak positif lainnya, anak muda di kampung bisa berkreasi dan menyalurkan bakat. Selain itu kawasan Turki menjadi bisa lebih dikenal.

”Dalam gelaran ini kita siapkan 40 orang panitia. Lantas disokong semua warga. Kemudian acara ini banyak diminati warga luar Turki. Bahkan untuk penyelenggaran warga rela urunan dan ada dari Donatur,” ujarnya.

Susunan acara dalam festival kali ini yaitu, perfomance seni budaya, musik campursari, lapak kuliner khusus makanan tempo dulu, bazar UMKM, area permainan anak anak, gerakan jalan sehat diikuti 4000 peserta pada hari minggu pukul 07:00 WIB, reog ponorogo, kirab obor, kirab gunungan hasil bumi, dengan diikuti 60 UMKM Sekabupaten Sragen, 50 persen UMK Kuliner.

Huri Yanto

Exit mobile version