Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pelecehan Seksual Diduga Terjadi di Sebuah SMP di Boyolali: Pelaku Seorang Guru, korban Trauma dan Enggan Sekolah

ilustrasi / tribunnews

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus pelecehan seksual diduga terjadi di sebuah SMP di wilayah Boyolali. Ironisnya, pelakunya adalah seorang guru.

Akibatnya, siswi korban trauma dan enggan berangkat sekolah. Bahkan, orang tua siswi sudah menyampaikan pengaduan langsung ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pemkab Boyolali. Orang tua siswi meminta agar jajaran tersebut memberikan pendampingan terhadap abaknya.

“Betul, kami sudah mendapat laporan atau pengaduan dari orang tua siswi pada Senin (7/8/2023),” ujar Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, Selasa (8/8/2023).

Untuk itu, pihaknya berencana memberikan pendampingan psikologis kepada siswi tersebut. Rencananya, pihak orang tua akan mengajak anaknya tersebut datang ke kantor DP2KBP3A guna dilakukan proses pendampingan.

“Seperti apa pendampingannya, nanti setelah bertemu baru bisa dirumuskan. Kami juga akan berkoordinasi dengan jajaran terkait lainnya,” katanya.

Terpisah, Kepala Disdikbud Boyolali, Supana didampingi Kabid SMP, Mulyono mengungkapkan, persoalan tersebut sudah ditangani interen pihak sekolah. Bahkan, guru yang bersangkutan sudah dikenai sanksi secara langsung.

“Untuk sementara guru tersebut dinonjobkan atau 0 jam mengajar selama 1 semester,” katanya.

Mneurutnya, kejadian tersebut bukan bentuk pelecehan seksual secara fisik. Namun baru sebatas verbal atau salah ucapan. Hal itu berdasarkan laporan Kepala Sekolah melalui percakapan whatsapp.

“Hanya sebatas verbal, ada ucapan yang keladuk menyangkut sex. Dan yang bersangkutan sudah dikenai sanksi nonjob, 0 jam selama 1 semester. Serta diminta membantu di Kantor TU. Jadi tak berhubungan dengan siswa,” pungkasnya. Waskita

Exit mobile version