Beranda Nasional Jogja UPNVY Angkat Eksistensi Batik Tulis Giriloyo Lewat Srorytelling  

UPNVY Angkat Eksistensi Batik Tulis Giriloyo Lewat Srorytelling  

Batik tulis Giriloyo
Tim Pengabdian UPN Veteran Yogyakarta tengah berdiskusi dengan pengurus Paguyuban Batik Tulis Giriloyo di Galeri Batik Tulis Giriloyo Kabupaten Bantul, Sabtu (5/8/2023) / istimewa

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Galeri Batik Tulis Giriloyo memang tak terlalu luas. Namun karya seni tradisi Mataram kuno melekat erat dalam setiap lembar kain batik yang dipamerkan di tempat ini.

Bukan rahasia jika batik tulis sebagai suatu produk telah tersaingi oleh produk printing bermotif batik. Karenanya, edukasi perlu terus dilakukan, salah satunya lewat storytellilng (penceritaan) kepada pengunjung.

Bersama dengan Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Paguyuban Batik Tulis Giriloyo berupaya menyebarkan cerita filosofis melalui teknik storytelling di balik motif setiap kain batik.

Saat ini terdapat sekitar 600 orang perajin batik tulis Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul yang menggantungkan pemasaran produk batik tulis mereka ke galeri.

Alhasil berbagai kreativitas dan inovasi terus ditumbuhkan untuk menjaga karya tradisi nenek moyang itu tetap lestari.

peserta edukasi batik tulis Giriloyo
Peserta eduwisata Desa Wukirsari tengah belajar membatik di di Galeri Batik Tulis Giriloyo Kabupaten Bantul, Sabtu (5/8/2023) / istimewa

Tim PkM UPNVY akan mendampingi Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo untuk membuat sarana edukasi berupa kode batang (barcode) yang berisi tentang kisah filosofis setiap motif batik yang diproduksi masyarakat Desa Wukirsari.

Nantinya setiap calon pembeli atau pembeli bisa mendapat pengetahuan tentang motif batik dengan memindai kode yang disematkan dalam setiap produk kain batik.

Baca Juga :  Kedapatan Buang Sampah dari Jogja ke Saptosari, Gunungkidul, 5 Truk Diamankan

“Kami berharap dengan pengetahuan ini value (nilai tambah) sebuah karya batik dapat bertambah,” ujar salah satu pengurus Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo, Bachtiar ketika bertemu Tim PkM UPNVY akhir pekan ini di Gazebo Wisata Giriloyo.

Salah seorang kurator Galeri Batik Tulis Giriloyo, Wasihatun menambahkan, batik tulis adalah sebuah karya seni.

Oleh karena itu setiap karya selalu memiliki ke khasannya sendiri-sendiri tergantung dari kreativitas si pembuat.

“Setiap kain yang masuk ke galeri akan dikurasi lebih dahulu antara lain  mengenai teknik pewarnaan, keluwesan (dalam membatik), tingkat kerumitan (motif), dan sebagainya,” ujar anggota Paguyuban Perajin Batik Tulis giriloyo ini dalam diskusi yang sama.

Dikatakan dia, satu lembar kain batik tulis membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan tergantung dari tingkat kerumitannya.

Saat ini pembatik di Desa Wukirsari di dominasi perempuan paruhbaya.

Ketua Tim PkM UPNVY, Agung Prabowo mengatakan program pendampingan diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang batik tulis, khususnya motif Mataram yang diproduksi masyarakat Desa Wukirsari.

“Tidak semua orang paham setiap motif batik memiliki cerita filosofis. Ini penting diketahui (masyarakat) agar warisan budaya ini tetap lestari,” papar dia, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Lebih lanjut Anggota lainnya Oliver Samuel Simanjuntak mengungkapkan pendampingan ini sekaligus sebagai bagian dari upaya pemasaran terhadap produk tradisional Batik Tulis Giriloyo di tengah industri modern saat ini.

Baca Juga :  Motor Vs Truk Boks di Sleman,  1 Orang Tewas

Selain pemasaran, Tim PkM UPNVY juga akan melakukan pendampingan dari sisi manajemen sehingga pengelolaan organisasi lebih optimal.

Sekadar diketahui geliat wisata Batik Tulis Giriloyo saat ini sudah mulai terlihat pascaterpukul pada masa Covid-!9 lalu. Hingga tengah tahun 2023 ini tercatat lebhi dari 19 ribu orang telah mengunjungi wisata membatik di desan tersebut. Dari jumlah tersebut tercatat wisatawan asing baik dari Asia, Eropa dan Amerika. Suhamdani