Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Wouw, Perusahaan di AS Ini Ciptakan Bir dari Bahan Baku Air Limbah Cucian, Bak Mandi Hingga Toilet. Ingin Tahu Rasanya?

Ilustrasi bir. sebuah perusahaan di AS menciptakan bir dari bahan baku air limbah / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Suatu ketika, jangan kaget jika Anda mencecap bir yang diam-diam diolah dari bahan baku air limbah keluarga, termasuk limbah cucian, bak mandi dan toilet.

Ini tentu saja bukan fiksi atu khayalan belaka. Produknya sudah ada, hanya saja belum dipasarkan dan diperjualbelikan.

Sebuah perusahaan swasta asal Amerika Serika (AS) yang memiliki kreasi ini. Perusahaan ini mengklaim, produk tersebut aman untuk diminum.

Hal ini berkat serangkaian perawatan yang mencakup mikrofiltrasi dan sinar ultraviolet.

Penggunaan air limbah sebagai bahan baku bertujuan untuk memperhatikan masalah kelangkaan dan penggunaan kembali air.

“Bangunan secara global menggunakan 14 persen dari semua air minum,” kata Aaron Tartakovsky, CEO dan salah satu pendiri Epic Cleantec, perusahaan pengolahan air yang berbasis di San Francisco.

Perusahaan membuat bir bekerja sama dengan tempat pembuatan bir lokal.

“Hampir tidak ada bangunan yang menggunakan kembali air itu, itulah yang kami coba ubah.”

Minuman bir itu adalah bir ala Kölsch, minuman segar bertekstur ringan yang berasal dari Jerman. Minuman ini dibuat dengan air abu-abu daur ulang dari Fifteen Fifty, sebuah gedung apartemen mewah berlantai 40 di San Francisco.

Hanya saja, bir tersebut belum dijual, karena peraturan melarang penggunaan air limbah daur ulang dalam minuman komersial.

 

Epic Cleantec melengkapi bangunan dengan sistem daur ulang air, menghilangkan kebutuhan untuk membuang air limbah ke saluran pembuangan untuk mengangkutnya ke fasilitas pengolahan jarak jauh.

Sistem ini mendaur ulang hingga 95 persen air limbah, menurut perusahaan. Air yang didaur ulang baik yang berasal dari toilet maupun bak cuci, mesin cuci, bak mandi, dan pancuran.

 

Prosesnya terlebih dahulu menggunakan pengolahan biologis untuk menghilangkan bahan organik, kemudian mikrofiltrasi melalui membran setebal 0,04 mikron atau sekitar 0,05 persen dari ketebalan rambut manusia. Terakhir disinfeksi dengan sinar ultraviolet dan klorin, yang membuat air aman untuk digunakan kembali.

“Apa yang telah kami lakukan hanyalah mengambil banyak prinsip yang ada di dunia air limbah dan merancangnya untuk satu bangunan saja,” kata Tartakovsky. “Kami melakukan untuk air apa yang dilakukan matahari untuk energi, yang bergerak menjauh dari ketergantungan tunggal pada infrastruktur terpusat yang besar.”

 

Epic Cleantec memulai proyek minuman bir itu pada akhir 2022, untuk peserta konferensi tentang teknologi bangunan berkelanjutan.

“Kami akhirnya memproduksi lebih dari 7.000 kaleng, bukan sebagai produk komersial, tetapi sebagai upaya pendidikan,” kata Tartakovsky, menggunakan 2.000 galon air daur ulang.

“Itu dimaksudkan untuk menceritakan kisah penggunaan kembali air dengan cara baru. Tapi sejujurnya, kami tidak mengantisipasi respons luar biasa yang kami lihat.”

 

Exit mobile version