YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kondisi darurat sampah di kota Yogyakarta hingga kini masih menjadi persoalan serius. Persoalan sampah ini mulai mengkhawatirkan, sampah rumah tangga dalam sepekan terakhir tampak berserakan di pinggir jalan besar, kini turut meluber di jalan perkampungan.
Pemandangan dan bau sampah tak sedap terjadi juga di Jalan Sastrodipuran, Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta, Kamis 3 Agustus 2023. Sampah tampak menumpuk dan menutupi jalan kampung di Jalan Sastrodipuran.
Menyikapi hal tersebut, warga di kampung yang dekat dengan kawasan Jalan Malioboro dan pusat oleh oleh Bakpia Pathuk itu pun, akhirnya menutup jalan penuh sampah itu.
Warga khawatir sampah-sampah tak terangkut itu makin berserakan akibat terseret kendaraan yang melintas. “Sudah menumpuk di situ sejak minggu lalu, tanggal 23 (Juli) lalu,” kata seorang warga, Rudi, Kamis 3 Agustus 2023.
Rudi menuturkan, sampah itu awalnya masih sedikit alias hanya tampak di pinggiran jalan kampung. Namun selang sepekan kemudian, tumpukan sampah itu sudah menggunung dan meluber berserakan ke tengah jalan.
Pada 23 Juli 2023 lalu, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Piyungan di Kabupaten Bantul Yogyakarta ditutup karena volume sampah telah melebihi kapasitas. Padahal, TPA Piyungan selama ini menjadi TPA yang diandalkan tiga kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Sejak ditutup, sampah dari tiga wilayah itu tak terangkut. Penutupan TPA Piyungan rencananya akan dilakukan hingga 5 September.
Pengoperasian 17 Depo Sampah
Adapun Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri telah mengoperasikan sebanyak 17 depo sampah secara terbatas. Namun sampah-sampah yang belum terangkut masih bertebaran.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan sampah di Jalan Sastrodipuran itu baru terjadwalkan diangkut seluruhnya pada Jumat pagi 4 Agustus 2023. “Sebelum pukul 05.00 WIB, sampah yang di kampung Sastrodipuran itu akan diangkut karena jadwal pengangkutan sampah hari ini sudah penuh,” kata dia.
Singgih mengatakan, sebenarnya semua depo dan tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Yogyakarta sudah beroperasi meski secara terbatas. “Kami minta masyarakat tidak membuang sampah di jalanan, untuk sampah residu bisa dibawa ke depo terdekat,” kata dia.