YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi bakar sampah sembarangan diklaim menjadi penyebab sebagian kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Provinsi DIY.
Hal itu diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.
Menurut catatan BPBD DIY, dari sebanyak 381 kejadian kebakaran sepanjang Januari hingga Agustus 2023, mayoritas disebabkan oleh aksi bakar sampah sembarangan.
Jumlahnya ada 97 kejadian di antaranya dipicu karena aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan oleh masyarakat.
“Kalau data terakhir sampai Agustus (2023) hingga saat ini ada 381 kebakaran di kabupaten/kota. Memang sebagian karena pembakaran sampah,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Lilik Andi Aryanto kepada Tribun Jogja, Jumat (15/9/2023).
Penyebab kebakaran kebanyakan dikarenakan kecerobohan manusia. Misalnya karena membakar sampah sembarangan.
Menurut Lilik, kejadian kebakaran didominasi Kabupaten Bantul yang mencapai 159 kejadian. Dari jumlah itu, 51 kasus kebakaran sampah diakibatkan oleh pembakaran sampah.
Sedangkan di Sleman tercatat ada 132 kejadian kebakaran dan 39 kejadian dipicu karena aktivitas bakar sampah.
Lalu di Gunungkidul dari 52 kejadian kebakaran, sebanyak 7 diantaranya dikarenakan pembakaran sampah.
Adapun di Kota Yogyakarta tercatat terjadi 28 kejadian dan Kulon Progo 10 sebanyak kejadian. Di kedua wilayah itu belum ada laporan dari kabupaten terkait kasus kebakaran yang disebabkan karena aktivitas membakar sampah.
Sementara untuk kejadian kebakaran di Bulan September ini pihaknya masih mengumpulkan data.
Lilik melanjutkan, kebakaran tersebut meluas tak hanya di lahan tempat mereka membakar sampah. Sejumlah kejadian bahkan membakar lahan maupun rumah di sekitarnya.
Di Gunungkidul misalnya, pembakaran sampah membuat kebakaran lahan hingga lebih dari 1 hektar. Sedangkan di Kota Yogyakarta, pembakaran sampah membuat rumah ikut terbakar.
“Pernah kejadian di Kota Jogja ada rumah ikut terbakar akibat bakar sampah. Kalau di Gunungkidul membakar sampah merembet ke kandang dan lahan satu hektar,” tandasnya.
Lilik berharap masyarakat bisa mengendalikan diri untuk tidak membakar sampah sembarangan. Sebab di musim kemarau yang panjang ini, potensi kebakaran semakin meningkat meski hingga saat ini belum ada korban akibat kebakaran.
BPBD sendiri gencar mensosialisasikan bahaya kekeringan dan kebakaran kepada masyarakat.
“Secara kontinyu, sosialisasi selalu kami selipkan untuk menjaga lingkungan dari kebakaran,” ujarnya.