Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Dampak Kemarau Ekstrem, Ratusan Kelurahan di DIY Dinilai Rawa Alami Kekeringan

Ilustrasi kekeringan / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemarau tahun ini benar-benar dirasakan dampaknya bagi masyarakat. Sebagian wilayah sudah mengalami kekeringan.

Bahkan, ratusan kalurahan di DIY berpotensi mengalami kekeringan. Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY), puluhan di antaranya sudah merasakan dampaknya.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andy Aryanto. Ia mengatakan, daerah yang berpotensi mengalami  kekeringan seperti Gunungkidul, Kulonprogo dan Bantul.

Bahkan menurut Lilik, beberapa di antaranya sudah menerima dropping air.

Adapun daerah yang berpotensi mengalami kekeringan di antaranya Gunungkidul ada 14 kapanewon (56 kalurahan), kemudian Kulon Progo 9 kapanewon (28 kalurahan), dan Bantul ada 10 kapanewon (23 kalurahan).

Sementara yang sudah terdampak kekeringan atau sudah menerima dropping air, Gunungkidul ada 6 kapanewon (19 kalurahan), Kulon Progo 5 kapanewon (8 kalurahan), dan Bantul ada 5 kapanewon (8 kalurahan).

“Masih ada dropping air saat ini. Kabupaten yang sudah menetapkan siaga darurat Kabupaten Gunungkidul dan Bantul,” ungkap Lilik.

Ditambahkannya, dari masing-masing kabupaten telah menyiapkan anggaran dropping air, dan apabila anggaran rutin telah habis maka akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

Khusus kabupaten Gunungkidul selain anggaran rutin di BPBD, ada 11 kapanewon yang menganggarkan untuk dropping air.

 

“Apabila anggaran rutin telah habis maka akan memakai anggaran BTT. Saat ini anggaran rutin dari 3 kabupaten masih mencukupi sehingga belum memerlukan BTT. Di samping itu beberapa lembaga juga telah memberikan bantuan dropping air di antaranya PMI dan beberapa donatur lainnya. Sedangkan di DIY anggaran dropping air ada di Dinas Sosial,” jelas Lilik.

Lilik menyebut wilayah yang terdampak dimungkinkan bisa bertambah. Pihaknya menghimbau untuk bisa berhemat dalam pemakaian air.

Selain itu, untuk jangka panjang dengan memanen air hujan dengan membuat resapan, tandon air hujan.

Exit mobile version