BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sejumlah emak-emak mendatangi Mapolres Boyolali melaporkan bandar arisan online yang dinilai telah menggelapkan uang setoran, Rabu (27/9/2023) petang.
Mereka mendatangi Mapolres Boyolali bersama kuasa hukumnya Asri Purwanti, mereka menyampaikan maksud dan tujuannya kepada petugas piket Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Kepada polisi yang bertugas di SPKT itu, Asri menyampaikan jika beberapa ibu muda ini telah menjadi korban penipuan penggelapan.
Kliennya menjadi peserta arisan online yang dibandari seorang perempuan warga Cepogo, Boyolali. Namun hingga waktu yang ditentukan, uang arisan yang telah dijanjikan kepada para korban ini tak kunjung dicairkan.
“Tujuan kami membuat aduan ke Polres Boyolali, adalah agar tidak ada lagi korban-korban lainnya,” kata Asri, Kamis (28/9/2023).
Dijelaskan, jumlah kerugian yang dialami oleh kliennya bervariasi. Yaitu, mulai dari belasan juta, puluhan juta hingga ada yang mencapai ratusan juta.
Bahkan ada satu kliennya yang sudah menyetor hingga Rp 180an juta. Tapi sampai sekarang uangnya tak bisa cair. Uang yang sudah disetor tak bisa dikembalikan.
“Total semua yang saya dampingi itu, nilainya mencapai Rp 2 miliar. pesertanya banyak, ada puluhan,” katanya.
Diakui, sebelum menempuh jalur hukum ini, pihaknya sudah melakukan upaya mediasi. Bahkan, pemdes setempat juga telah memfasilitasi mediasi antara korban dengan bandar arisan ini.
Saat itu, pelaku telah sepakat dengan membuat surat pernyataan bermaterai untuk mengembalikan seluruh uang dari peserta arisan. Namun, hingga saat ini, bandar arisan tak kunjung dikembalikan.
“Bahkan kami dapat informasi valid, jika dia masih terus membuka arisan online ini. Jadi uang yang kemarin belum kembali malah kini buka lagi. Ironis banget, kok ya nekat seperti ini,” tandasnya. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















