Beranda Daerah Karanganyar Gelar Jelajah Cycling Series 2023 di Soloraya, Panitia Bermimpi Ciptakan Ikon Event...

Gelar Jelajah Cycling Series 2023 di Soloraya, Panitia Bermimpi Ciptakan Ikon Event Internasional Rutin Ala Tour de Franch

Konferensi pers Jelajah Cycling Series (JCS) tahun 2023 | Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu besok (9/9/2023) digelar Balap Sepeda Jalan Raya di Surakarta bertitel Jelajah Cycling Series (JCS) tahun 2023 diikuti 290 peserta dengan jarak tempuh  123,5 kilometer.

Start akan dimulai dari De Tjolomadoe, melintas Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri dan finish di Cemoro Kandang Tawangmangu, Karanganyar, Jateng.

Event JCS atau lomba sepeda jalan raya  yang digelar di Soloraya itu merupakan putaran yang kedua kali selama tahun 2023.

Sedangkan putaran pertama digelar  peserta Maret di Minangkabau diikuti sebanyak 228 dengan jarak tempuh 126 Km.

Namun demikian, tujuan di balik menggelar dua putaran balap sepeda yang diselenggarakan antar pulau tersebut, ternyata panitia memiliki misi khusus mulia.

Misi tersebut adalah melakukan observasi mendalam guna menciptakan rintisan event balap sepeda internasional ala Tour de Franch di Indonesia yang selanjutnya bisa menjadi ikon dan diselenggarakan secara rutin.

Ketua Panitia JCS 2023 Soloraya, Jannes Eudes Wawa mengatakan keberagaman dan kekayaan alam serta pemandangan alam Indonesia  sangat seksi menggoda sehingga potensi itu akan diolah secara mendalam melalui observasi guna diciptakan ikon event rutin balap sepeda internasional ala Tour de Franch.

“Mimpi kami bukan hanya sekadar menggelar event balap sepeda  regional nasional melainkan berpikir untuk menciptakan rintisan event balap sepeda internasional ala Tour de Franch,” ungkap Ketua Panitia JCS 2023 Soloraya, Jannes Eudes Wawa pada Konferensi Pers di Hotel Ramada, Colomadu, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

Lebih lanjut, Jannes Eudes Wawa menjelaskan, selama ini di Indonesia belum ada event internasional yang baku rutin sebagai ikon seperti ala Tour de Franch dan sejenisnya.

Untuk itu perlu dirintis sedari sekarang karena sangat disesalkan jika kekayaan alam Indonesia dilewati begitu saja tanpa bisa dimanfaatkan dari sektor olahraga sepeda internasional.

Padahal, jika kelak ada event internasional balap sepeda yang selalu digelar rutin maka keuntungannya super dahsyat. Yakni dari sisi wisata dan multiplier effect serta branding  Indonesia Dimata dunia.

“Selama ini ada secara parsial kejuaraan balap sepeda internasional namun tidak rutin sehingga tidak bisa menjadi ikon event rutin karena belum tersistem melainkan lebih pada ketergantungan anggaran pemerintah daerah dan itupun tergantung hoby kepala daerah itu sendiri sehingga tidak bisa rutin ikonik,” pungkas Jannes Eudes Wawa.

Sementara itu, Direktur Perlombaan JCS 2023 Satmoko mengatakan, untuk pelaksanaan JCS Sabtu (9/9/2023) panitia sudah menjamin validitas akurasi  perihal Timing System yang perannya super vital sebagai  mesin penentu durasi peserta.

Pasalnya, belajar pada saat putaran pertama balap sepeda di Minangkabau panitia sempat panik sebab selisih juara satu dan juara dua serta juara tiga dan seterusnya hanya selisih tidak sampai satu detik.

“Untuk Timing System JCS di Soloraya ini sudah akurat meskipun back up secara manual tetap dilakukan,” ujar Satmoko. Apalagi lanjut Satmoko pada JCS 2023 nanti setelah sampai diatas 30 Km dari start diberlakukan kategori Intermediate Spring atau adu cepat sehingga Timing System sangat vital.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

“Setelah itu nanti saat sampai 50 Km dimana medan naik turun juga masuk kategori King Of Mountain (KOM) yang mana juga ada penilaian mengingat medan naik turun,” jelas Satmoko.

Adapun pada JCS ini terdapat 10 kategori yang dilombahkan mulai dari Men Elite 19 tahun hingga kelas Master D (60 tahun ke atas),  Women Elite (19 tahun) dan Women Master (30 tahun ke atas). Disediakan hadiah sebesar Rp 616 juta setiap juara satu mendapatkan sebesar Rp 20 juta. Beni Indra