KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada pepatah gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nilai kebaikan ataupun karya. Itulah spirit Bupati Karanganyar Juliyatmono MH MM jelang akhir masa jabatan November 2023.
Selama kepemimpinan menjadi Bupati Karanganyar dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023 Juliyatmono MH MM boleh dikata terbukti sukses membawa pamor Kabupaten Karanganyar dikancah nasional dengan segala prestasi yang diraih.
Secara umum selama 9,5 tahun memimpin, Juliyatmono sukses melakukan pembangunan baik fisik maupun mentalitas birokrasi yang cekatan praktis dan ramah mengingat ruh birokrasi adalah sebagai pelayan masyarakat.
Bahkan yang mengagumkan konsep pembangunan fisik yang dilakukan tidak asal membangun tetapi menerapkan konsep komprehensif atau saling mendukung menyatu. Yakni menyatukan visi dan misi Kabupaten Kabupaten Karanganyar sebagai kawasan wisata, pertanian dan industri dan pendidikan.
Sebagai contoh, Bupati Juliyatmono memerintahkan konsep pembangunan gedung bergaya modern kekinian alias tidak kaku seperti model bangunan era lama.
Bahkan bangunan kantor pun diberikan layanan seperti café, tujuannya memberikan keluwesan kepada masyarakat yang datang ke kantor untuk meminta pelayanan agar tidak terkesan formal kaku.
Selain itu Bupati Juliyatmono juga mewujudkan konsep pembangunan berkonsep wisata terlihat dari membangun Masjid Agung Almadina yang mana tempat ibadah itu terbukti menjadi obyek wisata dengan tingkat kunjungan mencapai ribuan orang per bulan.
Pengunjung datang dari berbagai sudut mulai dari kawasan Soloraya hingga dari Jawa Timur.
Di sini Masjid Agung Almadani pun menjadi ikon baru wisata Karanganyar dengan berfoto Selfi hingga bercengkrama di area masjid.
Disektor pendidikan, Bupati Juliyatmono membuka lebar investasi berdirinya sekolah favorit hingga sekolah internasional karena Bupati menyadari peran vital pendidikan.
Bahkan Bupati Juliyatmono turut aktif mendirikan Universitas Muhammadiyah Karanganyar UMUKA yang baru berdiri dua tahun namun Pemkab Karanganyar terus berikan support pendanaan melalui APBD.
“Saya juga terus berjuang agar Universitas Islam Negeri UIN di Karanganyar segera berdiri sehingga nantinya semua ada di Kabupaten Karangnyar bergerak bersama maju bersama itu keren namanya,” ungkap Bupati Juliyatmono MH MM.
Disektor ekonomi Bupati Juliyatmono ngotot ingin pemindahan Rumah Tahanan (Rutan) Solo ke Karanganyar. Alhasil Bupati sukses membawa program pemindahan Rutan Solo ke Karanganyar. Bupati sadar multiplier effect ekonomi akan tergerak dengan kehadiran Rutan Solo di Karanganyar.
Belum sampai disini kado Juliyatmono untuk Karanganyar adalah impian pembangunan Stadion 45 yang selama ini kurang berfungsi dan sekaligus impian membuat Akademi Sepakbola Karanganyar.
Pergerakan untuk mewujudkan pembangunan Stadion 46 senilai Rp40 miliar sudah dilakukan sejak setahun lalu dan direspon Menpora.
“Mulai dari proposal, surat loby dan sebagainya sudah saya tempuh dan Menpora merespon diharapkan Tahun 2024 bisa diwujudkan dan kalaupun belum terwujud saya tetap akan berjuang sampai kapanpun agar pembangunan Stadion 45 terwujud,” ungkap Bupati Juliyatmono.
Kengototan Juliyatmono untuk dua impian Stadion 46 dan Akademi Sepakbola itu didasari komitmennya sebagai Wong Karanganyar yang harus memberikan peninggalan terbaik untuk tanah kelahirannya.
“Pak Menpora itu sahabat saya dan saya sudah banyak bicara maka jika belum terwujud tahun depan , saya akan terus berjuang walau sudah tidak menjabat sebagai Bupati,” pungkasnya.
Sebagai informasi Bupati Juliyatmono bermimpi mewujudkan Kabupaten Karanganyar sebagai Center of Life pada 2030 maka semua konsep dan infrastruktur sudah dirintis.
Namun terlepas dari segala kelebihannya, Juliyatmono sebagai manusia juga memiliki kelimahan yang mana jelang akhir jabatan banyak kondisi jalan di Karanganyar yang rusak.
Sebagai solusi Bupati menegaskan sudah mengajukan loby kepada pemerintah pusat untuk membantu pembiayaan infrastruktur. Beni Indra