SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa KKN Kelompok 2 UNS Surakarta menggelar pelatihan mengolah tanaman bunga Telang menjadi obat herbal.
Pelatihan tersebut ditujukan kepada warga masyarakat Dusun Gayamsari, Banyuanyar, Solo dan berlangsung di rumah salah seorang warga pada Sabtu (19/8/2023).
“Bersama warga, kami mencoba mengembangkan potensi bunga Telang sebagai penghasilan tambahan bagi warga desa serta meningkatkan nilai jual produk tersebut,” papar Ketua KKN Kelompok 2 UNS, Yusuf Zanuar, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Sebagaimana diketahui, bunga telang, yang juga dikenal sebagai Clitoria Ternatea L adalah tanaman yang tumbuh subur di wilayah Indonesia dan memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai bahan pewarna alami dan herbal.
Dalam sebuah karya penelitian ilmiah disebutkan, Clitoria ternatea L memiliki beberapa potensi farmakologis sebagai antimikroba, antioksidan, anti depresan, antelmintik, anti kanker dan anti diabetes (Endang Christine Purba, 2020).
Pelatihan tersebut mendatangkan narasumber, Dewi Nur Pandansari MBA. Menurut Dewi, meskipun memiliki potensi besar, masyarakat desa sebelumnya kesulitan dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan dari bunga telang tersebut.
“Bunga telang adalah tumbuhan yang umumnya tumbuh subur di wilayah ini. Namun, banyak warga belum sepenuhnya menyadari potensinya dalam meningkatkan pendapatan,” kata Dewi.
Dalam pelatihan tersebut, warga dilatih mengenai cara menanam, merawat dan menghasilkan bunga telang berkualitas tinggi.
Dalam kesempatan itu, narasumber juga membagikan bibit unggul dan memberikan saran mengenai praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu, mahasiswa KKN Kelompok 2 UNS juga mengorganisir lokakarya kreatif tentang cara mengolah bunga telang menjadi produk-produk bernilai tambah.
Yakni meliputi bagaimana penggunaan bunga telang sebagai bahan pewarna alami dalam kerajinan tangan, tekstil, dan kosmetik.
“Ini adalah upaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi bunga telang, sehingga warga bisa menjual produk-produk ini dengan harga yang lebih baik,” imbuh Dewi.
Dalam program kerja tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 2 UNS juga membantu masyarakat dalam memasarkan produk-produk mereka secara online di berbagai event lokal.
“Kami sangat bangga dengan hasil yang telah kami capai bersama masyarakat setempat. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan sementara, tetapi juga tentang memberdayakan mereka secara berkelanjutan,” tambah Dewi.
Yusuf Zanuar Menjelaskan, program kerja ini telah memberikan manfaat ganda. Pertama, meningkatkan pendapatan warga desa dan kedua, menjaga keberlanjutan lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Menurut Yusuf Zanuar, melalui upaya kolaboratif tersebut, mahasiswa KKN Kelompok 2 UNS telah membuktikan bahwa mahasiswa dapat berperan dalam upaya memasarkan produk masyarakat dan ekonomi lokal melalui ide kreatif dan kerja keras.
“Program kerja ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi program kerja KKN UNS yang akan datang untuk mendorong perkembangan desa-desa di seluruh negeri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL), Dra Ani Rakhmawati, MA, PhD, KKN Kelompok 2 UNS terdiri dari 10 anggota personel.
Mereka adalah Muhammad Yusuf Zanuar, Dewanda Adi Nur Hidayat, Chanifah Satifa, Rona Ageng Faradila, Ayu Nawang Wulan, Frema Marista Aulia Rahma, Anggita Puji Lestari, Puspa Devi Agustina, Diva Ayu Santoso dan Rismanda Kusuma. [Redaksi]