SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kehidupan manusia nyaris tak pernah lepas dari persoalan sampah, karena hidup manusia, pada sisi yang lain selalu menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun non organik.
Pengelolaan sampah yang tidak tepat, sering kali menjadi embrio dan pemicu mencuatnya problem lingkkungan dan sosial yang lebih luas.
Hal itu sebagaimana yang tampak di Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Warga di sana banyak yang mengeluhkan pengelolaan sampah yang tidak optimal.
Dampaknya adalah lingkungan mereka yang kemudian menjadi kotor dan aliran air sungai tersumbat.
Pemerintah desa sebenarnya telah mencoba membangun Bank Sampah untuk mengatasi problem sampah tersebut. Hanya saja, upaya tersebut belum mendapat respons baik dari masyarakat.
Ada sementara kekhawatiran di kalangan warga, jika bank sampah tersebut diadakan, justru akan menjadi media penumpukan sampah dan membuat lingkungan menjadi bau.
Untuk meretas kekhawatiran warga tersebut, Mahasiswa KKN Tematik 115 UNS hadir di Desa Bentak untuk memberikan pemahaman yang baru mengenai pengelolaan dan penanganan sampah yang baik, melalui bank sampah.
Para mahasiswa tersebut mengadakan program sosialisasi pengelolaan sampah dengan mengusung tema “Desa Cantik (Cinta Statistik) Ramah Lingkungan”.
Mengacu pada tema tersebut, warga mulai diajak untuk mengenali berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik, sampah anorganik, maupun sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Warga diberi pemahaman mengenai bagaimana cara untuk memilah sampah dari rumah. Sampah apa saja yang dapat didaur ulang melalui Bank Sampah, dan bagaimana pula sistematika Bank Sampah tersebut.
“Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memahami jenis-jenis sampah dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan, kemudian bersedia menerapkan Bank Sampah yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan,” jelas Ketua KKN Tematik 115 UNS, Iskandar Agung Dzulkarnain seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Untuk membuka wawasan warga mengenai pengelolaan sampah memang butuh waktu yang intens dan tidak bisa secara spontan langsung jalan.
Mahasiswa KKN ini butuh tiga kali pertemuan, yakni tanggal 29 Juli 2023 saat acara pengajian ibu-ibu di RT 08 Dusun Babadan. Kemudian saat kegiatan Posbindu pada 4 Agustus 2023 dan terakhir pada 19 Agustus 2023 pada saat pertemuan rutin Ibu-Ibu PKK Desa Bentak.
Masyarakat terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan oleh tim mahasiswa KKN maupun saat sesi tanya jawab dibuka.
Sebagaimana diketahui, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari tim KKN 115 Tematik UNS, Drs Isnandar Slamet, MSc, PhD beserta tim riset sains data bidang ekonomi dan industri Prodi Statistika, telah membangun Bank Sampah “Bumi Madani” di Tlobongan, Bentak.
Bank Sampah tersebut diresmikan pada 18 Juli 2023. Keberadaan bank sampah “Bumi Madani” merupakan salah satu bentuk penerapan desa ramah lingkungan.
Harapan ke depan, melalui program kerja sosialisasi pengelolaan sampah oleh mahasiswa KKN 115 Tematik UNS, masyarakat Desa Bentak dapat memahami pemilahan sampah dan cara mengelolanya.
“Masyarakat juga tidak perlu ragu dengan dibangunnya bank sampah di daerah mereka. Justru warga dapat memanfaatkannya demi menjaga lingkungan bersih, sekaligus berimbas positif pada ekonomi keluarga,” paparnya.
Untuk diketahui, KKN 115 Tematik UNS ini terdiri dari Iskandar Agung Dzulkarnain (Ketua), Aurelia Farrah Syafira, Bela Ismawati Nuraisa, Fadlila Nurwanda, Faradilla Izzah Rahmadani, Rizki Rahmawati, Wijanarko Rifqi Nugroho, Fathiya Nur Afifah dan Fayza Rachmalia. [Redaksi]