Beranda Edukasi Pendidikan Manfaatkan Potensi Lokal, Tim KKN 119 UNS Berhasil Buat Lilin Aromaterapi dari...

Manfaatkan Potensi Lokal, Tim KKN 119 UNS Berhasil Buat Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah Dikombinasi Serai dan Jahe

Mahasiswa KKN Kelompok 119 UNS berfoto bersama dengan Ibu-ibu warga Desa Girimulyo, Karanganyar di lapangan wisata Desa Girimulyo | Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Anda tahu minyak jelantah? Minyak jelantah tak lain adalah limbah yang dihasilkan dari aktivitas penggorengan.

Jika sudah digunakan berkali-kali, biasanya minyak jelantah ini akan berwarna kuning kehitam-hitaman.

Seiring dengan aktivitas masak-memasak, setiap keluarga atau warung makan, tentu akan menghasilkan minyak jelantah sisa penggorengan.

Minyak jelantah ini bila tidak dikelola dengan baik, diam-diam dapat mengganggu lingkungan.

Karena sifatnya memang barang sisa, maka tidak mengherankan jika masyarakat lebih cenderung membuang minyak jelantah tersebut.

Hal itu terjadi karena banyak warga belum sadar bahwa minyak jelantah sebenarnya punya manfaat bagi kehidupan, tergantung bagaimana kita mengelolanya.

Inilah lilin aromaterapi dari minyak jelantah dikombinasi serai dan jahe hasil karya mahasiswa KKN Kelompok 119 UNS yang didemonstrasikan cara pembuaannya kepada warga Desa Girimulyo | Foto: Istimewa

Berlatar belakang dari masalah itulah, Mahasiswa KKN Kelompok 119 UNS menyelenggarakan pelatihan mengolah minyak jelantah untuk dijadikan lilin aromaterapi, yang memiliki nilai ekonomis dan mendatangkan cuan.

Di tangan orang-orang yang kreatif, minyak jelantah yang semula dianggap sebagai limbah, dapat disulap menjadi berkah sebagai peluang usaha.

Dongkrak Potensi Lokal

Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof Dr Triana Kusumaningsih, SSi, MSi, tim KKN kelompok 119 yang terdiri dari 10 personel tersebut berhasil membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang dikombinasi dengan serai dan jahe.

Baca Juga :  Konsorsium Pendidikan Muhammadiyah Colomadu Kunjungi Kantin Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Solo. Ada Apa?

Ketua KKN Kelompok 119 UNS, Yusuf menjelaskan, penggunaan serai dan jahe pada pembuatan lilin aromaterapi bertujuan untuk meningkatkan potensi lokal Desa Girimulyo agar dapat bersaing dan menjadi usaha lokal.

Dijelaskan, Desa Girimulyo memiliki potensi pertanian berupa serai dan jahe. Potensi lokal itulah yang coba dimanfaatkan oleh tim KKN 119 UNS untuk membuat lilin aromaterapi.

Selain itu, minyak atsiri dari jahe sangat baik untuk kesehatan karena dapat memperbaiki sirkulasi pernapasan dan dapat digunakan sebagai analgesik untuk relaksasi tubuh.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNS 119 diawali dengan penyampaian informasi terkait penggunaan minyak jelantah yang sudah berkali-kali dipakai untuk menggoreng atau memasak,dapat merusak kesehatan manusia.

Selain itu, minyak jelantah dapat merusak lingkungan apabila dibuang secara sembarangan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan menggunakan serai dan jahe.

Ini adalah lilin aromaterapi hasil pendampingan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 119 UNS yang telah di-packaging dan bernilai jual | Foto: Istimewa

Serai pada proses pembuatan lilin aromaterapi digunakan agar aroma tidak sedap dari minyak jelantah dapat dinetralkan.

Sedangkan jahe memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai aroma pada lilin aromaterapi yang akan dibuat.

Ketua KKN kelompok 119 UNS, Yusuf berharap, pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah dengan memanfaatkan serai dan jahe tersebut dapat menambah wawasan baru bagi masyarakat Desa Girimulyo dan dapat menjadi peluang usaha untuk meningkatkan potensi lokal desa.

Baca Juga :  Siswa SD Muhammadiyah PK Solo Raih Medali Perunggu KSNR ke-6

Selain sebagai peluang usaha, diharapkan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah turut mengurangi masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh minyak jelantah tersebut.

Untuk diketahui, tim KKN kelompok 119 UNS terdiri dari 10 personel yang masing-masing adalah Yusuf Rizky Aldeyan, Abbilah Ero Mahdhani, Arfa Khoirun Nisa, Ayuni Fitriyaningsih, Desy Vita Pratiwi, Kristina Damayanti, Risna Ramadhani, Salwa Aura Nindy Fathika, Sandra Ananda Agra Pitaloka dan Sevi Ema Febyana. [Redaksi]