SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rehat setelah melaksanakan Penilaian Sumatif Tengah Semester (PSTS) Gasal adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa SD Islam Terpadu Nur Hidayah, tak terkecuali para siswa dari kelas 3.
Pasalnya, memang siswa tidak diwajibkan membawa buku pelajaran dan kegiatannya bersifat refreshing atau penyegaran setelah ujian.
Selasa (26/9/2023) merupakan hari kedua dari jadwal rehat sekolah. Sejumlah 91 siswa melaksanakan kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) dengan tema ‘Mengenal dan Menyayangi Makhluk Hidup di Sekitar Kita’.
Pembelajaran berbasis praktik tersebut bertempat di Kebon Ngarep Omah, Baki, Sukoharjo yang satu lokasi dengan restoran Sebelas Rasa.
Sesampainya di lokasi, siswa-siswi kelas 3 dan para guru merasakan suasana pedesaan yang sangat asri dan jarang ditemui di kota Solo. Banyaknya pohon rindang membawa kesejukan meskipun sinar matahari menyengat.
“Adik-adik, nanti kalian akan diajarkan cara-cara menanam, merawat dan memanen tanaman hidroponik, lalu juga diajari cara mengolah telur asin dan mengenalkan cara merawat ayam dengan baik,” papar Kak Amyrta salah satu trainer dari Kebon Ngarep Omah.
Guna mempermudah pelaksanaan praktik pembelajaran, para siswa dibagi menjadi tiga kelompok untuk masing-masing kelas.
Setiap kelompok didampingi oleh seorang trainer. Para trainer inilah yang membimbing dan mengarahkan para siswa untuk melaksanakan kegiatan praktik lapang, di antaranya menanam kangkung, membuat telur asin dan melihat proses penetasan ayam. Semua siswa tampak antusias mengikutinya.
“Asyiik, enak juga ya belajar langsung begini. Kita jadi tahu ternyata menanam itu nggak selalu di tanah. Pakai air begini juga bisa ya?” ujar Faeyza Ahnaf Aqila (9).
Ustadzah Indah Sri Rahayu, S.S selaku koordinator acara dalam kegiatan itu menjelaskan, kebahagiaan guru adalah ketika siswa memahami materi yang diajarkan di sekolah dan bisa mempraktikkannya di kehidupan nyata.
Dikatakan, kegiatan PBL adalah penghubung dari teori-teori pembelajaran di sekolah dengan kenyataan di lapangan.
Dengan demikian, para siswa sangat terbantu dalam merealisasikan ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap dengan adanya PBL begini, siswa akan lebih fresh dan bahagia karena belajar itu tidak melulu melalui buku. In syaa Allah pemahaman mereka pun akan semakin mendalam karena mereka mendapat pengalaman secara langsung,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews. Suhamdani