Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Telah Terjadi 75 Kasus Kebakaran, Masyarakat Boyolali Diminta Waspada

Ilustrasi kebakaran. Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, sepanjang Januari-Agustus 2023, telah terjadi 75 kasus kebakaran. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Masyarakat Kabupaten Boyolali diminta mewaspadai kasus kebakaran. Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, sepanjang Januari-Agustus 2023, telah terjadi 75 kasus kebakaran.

Puncak kasus kebakaran terjadi pada awal September 2023, yaitu 20 kejadian dalam kurun waktu satu minggu. Rata-rata, terjadi 3-4 kasus kebakaran per hari.

Objek kebakaran bervariasi, mulai dari lahan, rumah, gudang, pabrik, kendaraan, hingga tempat usaha.

“Untuk lahan, ada 27 kejadian, rumah 32 kejadian, gudang 10 kejadian, pabrik 2 kejadian, mobil 1 kejadian, bus 2 kejadian, dan truk 1 kejadian,” kata Kepala Satpol PP Boyolali, Sunarno, Kamis (7/9/2023).

Ditanya penyebab kebakaran, masih didominasi oleh kelalaian manusia dengan 30 kasus. Kemudian, penyebab lainnya karena korsleting baik listrik pada rumah maupun kendaraan ada 16 kejadian.

“Pembakaran sampah yang kemudian merembet ada 10 kejadian. Sedangkan yang belum diketahui penyebabnya ada 12 dan karena lain-lain ada 16 kejadian,” lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai bahaya kebakaran. “Saat membakar sampah ditunggu hingga selesai dan api benar-benar padam. Dan saat akan meninggalkan rumah, pastikan api kompor sudah padam.”

Kasi Pembinaan dan Pengembangan Damkar Satpol PP Boyolali, Mochamad Suprihatin menambahkan, Damkar memiliki tiga pos pemadam kebakaran dengan total delapan armada. Satu armada di pos depan Panti Marhaen, Siswodipuran, Boyolali Kota.

Satu armada di Klego dan sisanya di pos induk BPBD Boyolali. “Sebenarnya, di Kecamatan Wonosegoro juga disediakan pos pemadam. Hanya saja jumlah personil terbatas. Namun demikian, kami selalu siaga melayani masyarakat,” tegasnya. Waskita

Exit mobile version