Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Surut, Kota Lama Betal Lawas Kembali Muncul

Sisa-sisa kamar mandi di kawasan Betal Lawas. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, membuat genangan air di Waduk Gajah Mungkur surut. Fenomena ini tak hanya menarik perhatian warga setempat, namun juga wisatawan.

Salah satu fenomena yang menarik perhatian adalah kemunculan kembali kota lama Betal Lawas. Betal Lawas merupakan sebuah wilayah yang berada di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri. Desa ini tenggelam akibat pembangunan Waduk Gajah Mungkur pada tahun 1976-1982.

Ketika genangan air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri surut, akan muncul sisa-sisa bukti adanya pemukiman Wonogiri kala itu di sekitar Betal Lawas. Ada bekas sumur, bekas kamar mandi, pawon, dan lainnya. Terdapat pula jalur jalur kereta api dan jembatan kuno terlihat.

Selain Betal Lawas, ada pula fenomena lain yang muncul di Waduk Gajah Mungkur, yaitu kemunculan kembali makam kuno. Puluhan puing-puing makam kuno kembali muncul di wilayah waduk yang masuk Lingkungan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro.

Kijing makam kuno itu terlihat berserakan tak beraturan. Ada yang masih utuh, ada juga yang tinggal puing-puingnya. Sebagian juga rusak karena terkikis air.

Di sejumlah kijing, masih terlihat samar-samar tulisan yang menandakan kapan kijing itu dibuat. Usianya bervariasi, ada yang tertulis tahun 1977 bahkan ada yang 1957.

Camat Wuryantoro Sumardjono Fadjari, mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sejumlah bekas desa/kelurahan di wilayahnya yang kembali muncul ketika kemarau.

“Rumah dan kuburan itu ikut terkena genangan saat proyek pembangunan waduk itu. Makam itu memang ada sebelum pembangunan waduk,” jelas Camat Wuryantoro Soemardjono Fadjari.

Menurutnya bekas makam kuno itu muncul ketika musim kemarau. Ketika musim penghujan, genangan air waduk menenggelamkan makam kuno tersebut.

“Surutnya ini sejak Agustus kemarin sudah mulai, sampai sekarang (surut),” ujarnya.

Dia menambahkan, ketika makam-makam itu kembali muncul menurutnya tidak ada warga yang berziarah. Sebab, makam-makam itu diduga milik warga terdahulu yang keluarganya ikut bertransmigrasi.

Kemunculan kembali kota lama Betal Lawas dan makam kuno di Waduk Gajah Mungkur menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain menjadi wisata nostalgia, fenomena ini juga menjadi bukti sejarah pembangunan Waduk Gajah Mungkur. Aris Arianto

Exit mobile version