WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyiapkan bantuan 1.000 tangki air bersih per bulan untuk menangani krisis air bersih akibat kemarau panjang.
Bantuan tersebut akan mulai disalurkan pada Oktober mendatang, atau pada pelaksanaan APBD perubahan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kemarau yang lebih jauh.
Sekda Wonogiri Haryono mengatakan, bantuan 1.000 tangki air bersih tersebut akan didistribusikan ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan.
“Sebesar Rp 3,5 miliar itu untuk sarpras (sambungan rumah dan lain sebagainya). Kemudian yang setengah miliar (Rp 500 juta) untuk bentuk langsung air tangki. Bapak (bupati) dawuh (memerintahkan) satu bulannya 1.000 tangki,” terang Sekda Wonogiri Haryono, Kamis (21/9/2023).
Sekda Wonogiri Haryono menambahkan, Pemkab Wonogiri juga berkomitmen untuk menanggulangi kekeringan secara permanen. Namun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan perencanaan mendalam, seperti mencari sumber air yang debitnya tetap.
“Jika saja sumber air bersih ada dan debitnya tetap, bupati akan membuat kebijakan agar mengoptimalkan program di sana,” jelas Sekda Wonogiri Haryono.
Sementara itu, Ketua DPRD Wonogiri Sriyono juga mengapresiasi rencana Pemkab Wonogiri dalam penanggulangan dampak kekeringan. Dia berharap, bantuan 1.000 tangki air bersih tersebut dapat segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Saya berharap bantuan tersebut dapat segera disalurkan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Wonogiri untuk penanganan kekeringan secara permanen,” beber Ketua DPRD Wonogiri Sriyono.
Berdasarkan data dari BPBD Wonogiri, ada 117 dusun di 25 desa yang terdampak kekeringan. Sebanyak 25 desa itu tersebar di tujuh kecamatan di Wonogiri.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono memaparkan, tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan itu adalah Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko dan Giriwoyo, Giritontro, Nguntoronadi dan Tirtomoyo.
“Kita perkirakan 6.354 KK yang terdiri dari 18.666 jiwa yang terdampak kekeringan Wonogiri,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
Dia menambahkan, dampak yang dirasakan oleh masyarakat adalah kekurangan air bersih. Pasalnya, debit di banyak sumber air menurun karena kemarau ini.
“Sebenarnya di wilayah-wilayah sudah ada bantuan dari pemerintah. Misalnya seperti pengeboran sumur. Ada dari PDAM dan bantuan lain. Jadi istilahnya kekurangan air,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono. Aris Arianto